MALANGVOICE- Anggota Komisi B DPRD Kota Malang melakukan kunjungan mendadak ke Pasar Besar Malang, Minggu (12/1). Sidak itu dimaksudkan untuk melihat kondisi dan persiapan renovasi pasar.
Renovasi itu rencananya akan dilakukan pada 2026 mendatang dengan memakan anggaran sekitar Rp400 miliar dengan pengajuan pendanaan dari pemerintah pusat dan provinsi.
Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji mengatakan, dari pemantauan ini ia melihat memang kondisi Pasar Besar Malang cukup memprihatinkan. Hal itu juga sesuai dengan pemaparan dan observasi dari teknik sipil Universitas Brawijaya (UB).
Sidak Harga Bahan Pangan, Pj Wali Kota Batu Sekaligus Sampaikan Progres Revitalisasi Pasar
“Prof Sugeng menyampaikan pasar ini tidak layak dan tidak aman. Artinya kita dewan juga ada kunjungan seperti ini untuk melihat kondisi secara nyata di lapangan seperti apa dan kami menyerap aspirasi dari pedagang. Insyaallah kami sepakat dan akan mengawal terus,” kata Bayu.
Politisi PKS itu juga menyebut sudah berkomunikasi dengan pedagang maupun paguyuban. Intinya revitalisasi pasar ini tujuannya untuk memperbaiki kondisi pasar agar lebih baik sehingga banyak pengunjung yang datang.
“P3BM sudah menerima untuk di renovasi atau dibongkar dan HIPAMA masih ada dinamika yaitu penolakan, cuma kita juga melakukan pendekatan dengan memberi pemahaman bahwa hal ini untuk kepentingan umum. Karena ini memang sudah tidak layak,” lanjutnya.
“Rata-rata tadi para pedagang pasar mau untuk renovasi yang penting terbaik. Harapan kita pasar modern minimal seperti Oro Oro dowo dan Klojen sebagai percontohan. Apalagi pasar ini besar di tengah Kota maka bisa lebih baik,” Bayu menambahkan.
Selain itu, Bayu mengungkapkan dengan adanya kucuran dana langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga menjadi salah satu alasan renovasi PBM harus dilakukan.
“Karena kalau kita akan merenovasi dengan APBD kan berat, kedepannya dengan prioritas pembangunan yang lain. Kemarin ada angin segar dari Pak Pj Iwan Kurniawan, dia berkomunikasi dengan Sekjen PU (Pekerjaan Umum) untuk bisa menganggarkan dari APBN. Apalagi kalau kita lihat eksisting sekarang,” tutupnya.(der)