Khawatir Anak Jadi Korban Perundungan, DWP Kota Batu Adakan Seminar

Pembicara, Dr Umi Dayati, akademisi Universitas Negeri Malang memaparkan materinya di hadapan peserta Seminar digagas Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batu, Senin (9/10) di Gedung Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani. (Azis)
Pembicara, Dr Umi Dayati, akademisi Universitas Negeri Malang memaparkan materinya di hadapan peserta Seminar digagas Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batu, Senin (9/10) di Gedung Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani. (Azis)

MALANGVOICE – Pelajar di Kota Batu masih rentan jadi korban perundungan atau bullying. Fenomena yang banyak terjadi adalah narget alias memalak (meminta uang secara paksa) dengan sasaran teman atau adik tingkat di tempat sekolah.

“Di Kota Batu belum ada laporan bullying yang sangat parah. Sebatas narget saja,” beber Ranawati Sasmito, Sekretaris Panitia ditemui usai Seminar bertajuk Peran Guru dan Orangtua dalam Antisipasi Bullying di Lingkungan Sekolah, di Gedung Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Kota Batu, Senin (9/10).

“Sadar akan ancaman tersebut, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batu mengadakan seminar ini,” imbuh dian

Seminar yang menghadirkan akademisi Universitas Negeri Malang (UM) Dr Umi Dayati, lanjut dia, dihadiri 208 peserta. Yakni diutamakan peserta guru SD -SMP se-Kota Batu. Selebihnya merupakan pengurus DWP Kota Batu.

“Kenapa guru SD-SMP, sebab jumlah pelajar paling banyak. Salain itu indikasi fenomena bullying terjadi di tingkatkan pelajat tersebut,” sambung dia. “Yang terjadi kadang mereka (korban) takut terus terang, ” imbuhnya.

Ketua DWP Kota Batu Sri Siagawati Tartila menyambut positif kegiatan ini, mengingat tindakan bullying dapat terjadi di berbagai daerah tak terkecuali di Kota Batu.

“Saya berharap agar bullying tidak terjadi dilingkungan pendidikan di Kota Batu,” tutupnya.(Der/Ak)