Jambore Desa Wisata Promosikan Daya Tarik Kota Batu

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai melihat produk kriya batik cetak yang dikembangkan Kelurahan Dadaprejo. Kriya batik cetak itu ditampilkan saat Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Pariwisata yang digelar Disparta Kota Batu di Rest Area Jalibar Oro-Oro Ombo. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE– Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu menggelar Jambore Desa Wisata dan Asosiasi Kepariwisataan. Event tersebut digelar mulai 3-4 Maret di Rest Area Jalibar Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu. Ajang itu untuk mempromosikan potensi wisata yang berkembang di 24 desa/kelurahan Kota Batu.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, event ini baru pertama kali diselenggarakan. Seluruh paket wisata yang menjadi keunggulan tiap desa dihadirkan di event tersebut serta mempertemukan para pelaku pariwisata.

“Desa-desa wisata di Kota Batu memiliki keunggulan yang luar biasa. Disparta akan terus meningkatkan segi destinasinya, ekonomi kreatifnya serta atraksi pertunjukkannya,” ujar Arief.

Baca juga:
Launching Logo HUT 109 Kota Malang Miliki Makna “Mandiri, Tangguh, Berkelanjutan”

Khofifah Inginkan Peran TKSK Jangkau Lebih Banyak Masyarakat Mulai Level Desa

PKL Alun-alun Kota Batu Dapat Label dari BBPOM Surabaya

Operasi Pasar Murah hingga Ramadan di Kota Batu, Catat Hari dan Tempatnya

Arief berpendapat, perlu langkah kolaboratif dan integratif dalam membangun kualitas desa wisata. Karena pengembangan pariwisata berbasis potensi desa bukan hanya ditanggung Disparta semata. Melainkan perlu menggandeng seluruh elemen mulai lintas sektor OPD dan pihak ketiga melalui pendanaan CSR.

Ia menambakan, pada tahun 2023 ini, Disparta menyediakan anggaran senilai Rp3 miliar. Dialokasikan untuk pengembangan destinasi, sarana prasarana dan infrastruktur. Nilai yang dikucurkan ke tiap desa/kelurahan berbeda melihat skala prioritas kebutuhan.

“Apalagi ada instruksi Pak Pj Wali Kota Batu untuk mendukung pengembangan potensi wisata berbasis desa. Hal ini seiring trend positif peningkatan angka kunjungan wisatawan yang cenderung memilih desa wisata maupun alam,” ujar Arief.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai melihat penyelenggaran jambore ini dapat menjadi ajang saling mengenal potensi yang dimiliki antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Apalagi desa/kelurahan di Kota Batu memiliki keunikan dan karakteristik yang beragam. Ini menjadi keunggulan untuk memikat daya tarik wisatawan.

“Melalui jambore ini, wisatawan akan tahu ternyata seluruh desa/kelurahan di Kota Batu masing-masing punya keunggulan beragam. Tentu perlu pula diikuti pembenahan infrastruktur menuju desa wisata untuk menjamin kenyamanan. Ini kan kami bahas bersama DPRD agar infrastrukur itu lebih diperhatikan,” papar dia.(end)