PKL Alun-alun Kota Batu Dapat Label dari BBPOM Surabaya

Anggota Komisi X DPR RI, Krisdayanti menempelkan stiker pada gerobak salah satu pedagang yang berjualan di kawasan Alun-Alun Kota Batu. Stiker yang diterbitkan BBPOM Surabaya itu menandakan jika makanan yang dijual sudah memenuhi standar kesehatan. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE– Menjamurnya penjual makanan di pusat keramaian patut pula disertai perlindungan kepada masyarakat selaku konsumen. Tentu saja pemerintah memiliki tanggung jawab dalam pengawasan makanan agar terjamin higiene dan sanitasi jasaboga laik sehat. Konsumen tentu akan dirugikan jika mengonsumsi makanan menggunakan bahan-bahan yang mengancam kesehatan dalam jangka panjang.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menyebutkan di beberapa daerah marak ditemukan kasus keracunan jajanan. Agar kasus serupa tak meluas, lembaga itu memberikan pendampingan kepada para PKL yang berjualan di kawasan Alun-Alun Kota Batu untuk lebih menjamin higienitas dari makanan yang diproduksi.

“Kasus keracunan makanan tidak pernah ditemukan di Kota Batu. Makanan yang diproduksi memenuhi standar higienitas dan aman dikonsumsi. Karenanya para PKL Alun Alun Kota Batu layak mendapat stiker legalitas BBPOM,” kata Kepala BBPOM Surabaya, Rustyawati.

Baca juga:
Operasi Pasar Murah hingga Ramadan di Kota Batu, Catat Hari dan Tempatnya

Perumdam Among Tirto Kota Batu Proyeksikan 7.000 Pelanggan Masuk Kategori Niaga dan Industri

DPC Demokrat Kota Malang Sepakat Konsisten Kawal Perubahan dan Perbaikan Bangsa

Tabrak Lari Truk vs Motor di Jalan Raden Tumenggung Suryo, Satu Tewas di Lokasi

Label tersebut ditempelkan di masing-masing gerobak pedagang sebagai penanda jika jajanan yang dijual memenuhi higiene standar kesehatan. Pembagian stiker ini dilakukan BBPOM Surabaya dalam acara Stikerisasi PKL Alun-alun dan Launching Jatim Trully yang digelar di Kota Batu, Kamis (2/3).

Rustyawati menjelaskan bahwa Kota Batu telah mendapatkan intervensi dari BBPOM melalui Desa Punten dan Desa Mojorejo serta 6 sekokah yang ada di kota ini. ”Intervensi Badan POM Surabaya ini juga telah dilakukan pada Pasar Besar Kota Batu yang saat ini tengah direlokasi,” ujar Rustyawati.

Dan untuk lebih mengoptimalkan higienitas produk makanan khususnya di Jawa Timur, BBPOM meluncurkan program inovasi ‘Jatim Trully”. Jatim Trully untuk membentuk higienitas makanan sehingga bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat.

“Meskipun diresmikan di Kota Batu, inovasi program ini tidak menggunakan nama Batu Trully melainkan Jatim Trully. Karena program ini juga akan kita kembangkan di daerah lain di Jawa Timur,” jelas Rustyawati.

Sementara Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono berterima kasih kepada BBPOM yang telah melakukan pendampingan kepada para pedagangnya. Jika sebelumnya pendampingan dilakukan kepada para pedagang Pasar Besar, kini dilanjutkan dengan pendampingan para PKL alun- alun.

“Kini PKL Alun-Alun telah mendapatkan stiker (legalitas) dari BPOM. Pendampingan akan dilanjutkan agar PKL Alun- Alun Kota Batu bisa menjadi percontohan bagi PKL di daerah lain,” ujar Eko.

Anggota Komisi IX DPR RI, Krisdayanti mengajak masyarakat belajar bersama pentingnya wawasan mengenai makanan yang sehat dan aman melalui acara sosialisasi dan edukasi makanan bertajuk “Penyuluhan Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan” yang diselenggarakan bersama BPOM.

“Semoga berkumpulnya kita disini dapat memperoleh manfaat baik bagi kesehatan diri kita sendiri maupun untuk orang lain,” ungkap Krisdayanti.(end)