Inilah Penyebab Penyakit Hepatitis A yang Perlu Diketahui

Ilustrasi (Aladokter.com)

MALANGVOICE – Waspada dan hati-hati adalah cara pertama penanganan penyebaran penyakit. Begitu halnya Hepatitis A yang saat ini banyak terjadi. Karena, penyakit itu bisa menyerang siapa saja.

Sebagaimana di lansir dari laman aladokter.com, hepatitis A merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus akan menginfeksi dan menyebabkan inflamasi di dalam hati atau liver sehingga fungsi hati terganggu.

Maka dari itu, alangkah baiknya perlu diketahui apa penyebab dan gejalanya. Sehingga bisa lebih berhati-hati dan dapat melakukan penanganan pertama yang tepat.

Diketahui, sumber utama terjadinya Hepatitis A adalah dari kontaminasi makanan, minuman atau air, dan dari kontak dengan orang yang terinfeksi hepatitis A.

Dari beberapa sumber disebutkan. Cara spesifik virus Hepatitis A dapat menyebar diantaranya ialah disebabkan minum air yang terkontaminasi atau tidak bersih.

Kemudian, makan kerang mentah dari air yang tercemar limbah. Makan makanan yang telah disentuh oleh orang yang terinveksi virus hepatitis A yang tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet.

Selanjutnya kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Dan salah satunya juga berhubungan seks dengan orang yang terkena virus hepatitis A.

Sementara itu, gejala Hepatitis A dapat terlihat dan dirasakan. Namun, pada tahap awal orang yang terinfeksi tidak dapat dirasakan hingga virus telah menyebar di dalam tubuh selama beberapa minggu.

Secara umum, Hepatitid bisa diketahui dengan munculnya beberapa gejala. Mulai dari kelelahan dan mual dan muntah tiba-tiba. Ada rasa sakit atau nyeri di perut. Terutama perut bagian kanan atas di bawah tulang rusuk.

Kemudian, kehilangan nafsu makan, demam ringan dan urin warna gelap serta warna kotoran gelap seperti tanah liat. Selanjutnya, terasa nyeri sendi, kulit dan bagian putih mata menguning serta timbul rasa gatal-gatal hebat.

Sedangkan infeksi awal hepatitis A. Pada umumnya dapat ditangani dengan baik hingga sembuh. Sebagian besar orang yang terinfeksi juga mampu sembuh total tanpa adanya kerusakan permanen pada hati.

Hal ini juga bisa terjadi berbeda pada setiap orang. Oleh karena itu, perlu sangat hati-hati dan mewaspadai penyebab dan gejalanya. (Der/Ulm)