Indikasi Temuan Situs Purbakala Majapahit, Disparta Ekskavasi Punden Rondo Kuning

Proses Ekskavasi di Punden Rondo Kuning. (Anja a)

MALANGVOICE – Selama satu pekan ke depan, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu melakukan ekskavasi. Ekskavasi dilakukan mulai Kamis (22/11) di Punden Rondo Kuning Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Proses pertama adalah pendataan dan dilanjutkan penggalian dilakukan bersama tim ekskavasi dari BPCB Trowulan Mojokerto, arkeolog, purbakala dan tim ukur untuk mencari bangunan atau peninggalan purbakala Kerajaan Majapahit.

Kabid Kebudayaan, Disparta Kota Batu, Winarto, mengatakan, ekskavasi ini meliputi aktivitas penggalian karena ada indikasi temuan situs purbakala.

“Pada tahun 2017 lalu, Disparta menerima laporan dari warga yang menemukan adanya struktur bangunan purbakala di Punden Rondo Kuning yang sampai sekarang masih digunakan warga untuk berbagai ritual desa,” paparnya.

Karena itu pihaknya segera memanggil BPCB, Trowulan Mojokerto agar ada tindakan penyelamatan situs yang ada di sekitar areal tersebut.

“Dengan adanya ekskavasi ini bisa diketahui apakah ada peninggalan sejarah di sini. Kami sudah punya data lengkap apa yang ada di bawah punden ini berawal dari laporan masyarakat berupa satu batu bata merah besar saat membuat plengsengan sekitar punden,” sebut Winarto.

Ia menambahkan, jika proses penggalian untuk mencari Punden harus menunggu ritual dari sesepuh di wilayah tersebut.

“Jadi kalau menurut kepercayaan di sini, harus ada ritual dulu sebelum dilakukan penggalian. Ada sesepuh yang akan melakukan itu,” imbuhnya.

Ritual tersebut meliputi sajian ingkung, tumpeng, dan jenang sempolo. Sebenarnya, lanjut dia, penggalian sudah bisa dilakukan sejak hari kemarin. Namun sesuai adat jawa, saat ini bertepatan dengan galengan tahun. Sehingga tidak boleh ada kegiatan besar misalnya menggali.

Sementara itu Plt Kepala Disparta Batu, Imam Suryono, mengatakan, kedepan, diharapkan apa yang ditemukan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan apapun baik itu ritual desa, bersih desa maupun wisata.

“Kami harapkan setelah melalui pendataan, nanti apa yang ditemukan bisa dimanfaatkan masyarakat di wilayah ini. Yang terpenting harus dilindungi dan dirawat. Ke depan pun bisa dijadikan wisata sejarah. Tentunya setelah berkoordinasi dengan masyarakat,” imbuhnya

Untuk diketahui, dari sebaran situs purbakala, Punden Rondo Kuning ini berada di tengah beberapa situs purbakala. Dari arah Barat sekitar 1 km dari Punden Rondo Kuning terdapat Candi Songgoriti. Kemudian dari di sebelah Utara sekitar 1 km terdapat temuan Tempayan Batu di Desa Gunungsari. Serta dari arah Timur sekitar 1 km terdapat fragmen Arca Siwa dan dari arah barat daya dengan jarak sekitar 2 km dari terdapat Punden Sinto Mataram. (Der/Ulm)