Hasil Survei Pertanian 2023, Kota Batu Didominasi Petani Gurem

Sensus Pertanian 2023 menyebutkan sebagaian besar petani di Kota Batu masuk kategori gurem. Angkanya mencapai 89,1 persen atau 18.109 petani yang memiliki lahan kurang dari 1,5 hektar. (MVoice/M. Noerhadi).

MALANGVOICE– Sektor pertanian Kota Batu didominasi petani gurem dengan angka 89,1 persen atau 18.109 petani yang memiliki lahan kurang dari 1,5 hektare.

Petani gurem tertinggi di unit usaha kehutanan 93,70 persen, peternakan 93,54 persen dan hortikultura 87,35 persen. Hal itu didasarkan pada hasil Sensus Pertanian Kota Batu tahun 2023.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyampaikan, hasil sensus tersebut menjadi landasan penting bagi Pemkot Batu untuk menyusun perencanaan kebijakan di sektor pertanian. Terutama menyelaraskan dengan program pemerintah sehingga petani akan lebih sejahtera.

Lebih lanjut Aries cukup bangga dengan hasil sensus pertanian yang menunjukkan peran petani milenial di Kota Batu. Disebutkan ada sebanyak 13.218 petani berusia 19 sampai 39 tahun yang bergerak di 140 usaha tani perorangan dan 135 rumah tangga urban farming. Pertanian yang dikembangkan, terutama oleh urban farming telah menerapkan teknologi digital dengan lahan yang terbatas.

Baca juga:
800 Pengusaha Kos di Kota Malang Ajukan Penghapusan Pajak

Ajak Masyarakat yang Memilki Dokumen Historis agar Disimpan di Depo Arsip

Banyak OPD Pemkot Batu yang Belum Memiliki Tenaga Arsiparis

Narasumber Cerita Sekte Pemuja Setan Penuhi Panggilan Polresta Malang Kota

Wahyu Kenzo dan Terdakwa Lain Kasus Robot Trading ATG Jalani Sidang Vonis

Aries mengaku sangat bangga banyak petani milenial yang terlibat secara langsung di Kota Batu. Ia memberikan arahan kepada SKPD agar hasil sensus pertanian menjadi fokus dalam mempertimbangkan dan mempertajam potensi pertanian, terutama mendorong petani milenial untuk lebih terlibat dalam memajukan sektor pertanian.

“Mari kita pertajam kembali hasil sensus pertanian ini, terutama melihat potensi keterlibatan petani milenial, untuk terus dibangun komunikasi dan perhatian dalam program fasilitasi pemerintah sehingga akan lebih memajukan pertanian Kota Batu,” ungkapnya.

Baca juga:
Kota Batu Defisit Beras, Pemdes Pendem Ingin Pertahankan Lahan Pertanian agar Tak Menyusut

Kota Batu Pertahankan Lahan Sawah Seluas 643 Hektare

Luas Sawah Kota Batu Terus Menyusut Tergerus Kebutuhan Ruang untuk Permukiman

Kementan Ajak Milenial Kembangkan Pertanian Modern

Terutama, lanjutnya, meningkatkan peran petani milenial dalam urban farming, memanfaatkan digitalisasi dengan lahan pertanian yang terbatas, dan menghasilkan pertanian yang berkualitas.

Ada 3 usaha pertanian yang diminati dan dilakukan yaitu usaha peternakan, jasa pertanian dan perikanan. Sementara usaha lainnya yang juga menjadi andalan yaitu tanaman pangan, perkebunan hortikultura dan kehutanan.

Selanjutnya, dalam hasil sensus pertanian di Kota Batu juga telah berkembang usaha pertanian perorangan mencapai 18.335 unit usaha. Tertinggi unit usaha pertanian hortikutura sebanyak 14.734 unit usaha, peternakan 5.628 unit usaha dan tanaman pangan sebanyak 1.393 unit usaha.

“Berdasarkan jenis usaha, ada 10 komoditas tertinggi yaitu sapi perah, jeruk keprok, wortel, cabe rawit, jagung manis, selada, bawang pre, bunga krisan, jeruk siam dan sayur sawi. Sebaran lahan pertanian terbesar berada di Kecamatan Bumiaji seluas 9.560 hektar dan Kecamatan Junrejo 3.566 hektare,” papar dia.(der)