Fenomena Dosen Monoton

Akhmad Fauzi

Oleh: Akhmad Fauzi *)

Menurut Undang Undang RI No 14 Tahun 2005, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitan, dan pengabdian pada masyarakat.

Mungkin itulah definisi dan tugas yang disandang dosen saat ini menurut UU. Namun, apakah benar dosen sakarang telah melaksanakan Amanat UU itu?

Mari kita tengok dosen–dosen di sekitar kita. Dosen mungkin memang memiliki tingkat intelektual tinggi, bahkan banyak dari mereka telah dianugrahi gelar profesor. Namun apakah mereka telah mentransferkan ilmu mereka pada mahasiswanya dengan baik?

Faktanya, masih banyak mahasiswa yang bisa dikatakan tingkat intelektualnya kurang? Apakah itu salah mahasiswa, atau salah dosen yang kurang mampu mentranserkan ilmunya pada mahasiswa?

Menururt teori behaviouris, peserta didik (mahasiswa) bagaikan kertas putih yang kosong dan akan diisi oleh orang yang mengisisnya (dosen), sehingga pada akhirnya kertas itu akan ada isi atau lukisan yang indah.

Namun bagaimana jika sang dosen tidak bisa mentranserkan ilmunya pada mahasiswa dengan baik, bagaimana jika sang pelukis tak bisa melukiskan lukisannnya pada kertas putih itu, apakah masih pantas jika mahasiswa disalahkan, karna kegagalan dosen dalam mentransferkan ilmunya pada mahasiswa?

Dewasa ini banyak sekali dosen–dosen yang dalam pengajaran dan pembelajarannya sangat membosankan, karena saat pembelajaran hanya berbicara atau ceramah terus, tanpa ada interaksi pada mahasiswa, sehingga banyak mahasiswa ngantuk dalam kelas.

Dosen–dosen seperti itu layaknya radio yang hanya ada suaranya tanapa ada interaksi yang berati.

Seandainya semua dosen seperti itu, lebih baik kita sebagai mahasiswa di rumah saja dan mendengarkan radio, dari pada kuliah mengeluarkan biaya banyak tapi tidak mendapat apa- apa, karena dosen yang konon memiliki tingkat intelektual tinggi ternyata seperti radio dalam kelas.

*)Mahasiswa FKIP Unisma