Dorong Visi Satu RW Satu Hafiz, Sutiaji Kukuhkan Kampung Quran

Wali Kota Malang Sutiaji kukuhkan Kampung Quran. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kampung Wijaya Kusuma di Jalan Kalimasada, Polehan, Blimbing, dikukuhkan menjadi Gerakan Membangun (Gerbang) Kampoeng Quran oleh Wali Kota Malang, Sutiaji pada Ahad (21/8).

Kampung ini dikukuhkan menjadi Kampung Quran karena memiliki puluhan kelas belajar Alquran yang dikelola secara swadaya masyarakat Kampung Wijaya Kusuma.

“Maka Al Quran harus totalitas. Kami punya visi satu RW satu hafidz (penghafal Quran, red). Sekarang Kota Malang sudah ada program hafidz yang memiliki santri kami beri motivasi satu juta rupiah. Dan ini kami dorong terus menerus. Agar ini bisa kita bumikan Alquran pada kehidupan warga Kota Malang,” ucap Sutiaji.

Sutiaji juga berharap agar gerakan ini dapat menjadi program percontohan untuk memasyarakatkan Al Quran.

“Ini akan menjadi salah satu pilot project, agar nanti banyak orang datang belajar ke sini. Niatkan ini untuk memasyarakatkan Al Quran. Kalau di daerah lain ada Kampung Inggris, kalau di Kota Malang ada Kampung Al Quran. Insya Allah, kita saling doakan dan harus kita support selalu,” ajaknya.

Karenanya, Sutiaji mengapresiasi gerakan ini. Dengan harapan dapat mendorong Kota Malang menjadi kota yang memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya.

“Tentu kami terima kasih dan apresiasi, tentu akan kami dorong Kampung Qur’an ini, agar menjadi kekuatan dan mudah-mudahan Kota Malang menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ucapnya mengapresiasi.

Usai mengukuhkan Gerbang Kampoeng Qur’an Wijaya Kusuma, Sutiaji juga berkesempatan melihat langsung rumah-rumah Quran yang ada di kampung tersebut. Tak lupa Sutiaji juga menyempatkan untuk mengaji bersama warga di rumah-rumah tersebut.

Sementara itu, Ketua Gerbang Kampoeng Quran Wijaya Kusuma, Dr. Muhammad Burhan, menjelaskan setiap masjid di kampung ini terdapat Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), bahkan di rumah-rumah warga juga digunakan sebagai tempat pembelajaran.

“Di sini setiap masjid ada TPQ, dan di rumah-rumah ada yang menjadi TPQ dan dipakai taklim. RW kami juga punya pengajian bulanan rutin, bergilir di setiap RT. Telah terbentuk 21 kelas Qur’an, kalau ditambah dengan TPQ, Pondok Hafidz, kemudian Madrasah Qur’an maka seluruhnya ada 65 kelas Al Quran,” tambahnya.

Ia juga berharap dengn Gerakan Membangun Kampoeng Qur’an ini dapat mendorong warga setempat untuk membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, serta ke depan sebutan kampung ini dapat bertambah menjadi Kampung Hafidz.

“Kami siap menjadi model percontohan. Semoga tidak hanya dikenal sebagai Kampoeng Qur’an tapi juga Kampoeng Hafidz Al Quran, mudah-mudahan Allah ridha,” tandasnya.(der)