Dindik Buka Progam Edukasi Gizi Anak Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Zubaidah membuka acara TOT. (Istimewa)
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Zubaidah membuka acara TOT. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Zubaidah, didampingi Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Atimah, membuka Training of Trainers Program Edukasi Gizi Anak Sekolah (TOT Produkzinas) di Aula Utama Dindik Kota Malang, Rabu (10/10).

Kegiatan ini diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia yang bekerja sama dengan salah satu produsen susu kemasan berlabel Frisian Flag.

”Saya berharap bapak ibu guru dari 70 SD se Malang Raya yang merupakan pilihan dari sekian ratus sekolah mengikuti kegiatan ini dengan baik agar membawa manfaat,” kata Zubaidah dalam sambutannya.

Lebih lanjut Zubaidah menambahkan, usai mengikuti kegiatan ini pihaknya meminta para guru untuk membuat laporan kepada kepala sekolah guna menyusun program kerja serta mengimbaskan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan tersebut.

“Nanti laporannya diberikan kepada guru lainnya di sekolah bapak ibu, Kelompok Kerja Guru (KKG), serta sekolah – sekolah terdekat. Dengan demikian ilmu atau pengetahuan yang bapak ibu dapatkan membawa dampak dan perubahan tentang gizi anak usia sekolah dasar,” tambahnya.

Kegiatan TOT ini diikuti oleh 50 guru dari 25 SD se Kota Malang, 50 guru dari 25 SD se Kota Batu, dan 40 guru dari 20 SD se Kabupaten Malang.

Para guru ini pun mendapatkan banyak materi untuk peningkatan gizi anak usia SD, di antaranya zat gizi dan fungsinya, pedoman gizi seimbang, asupan makanan yang dianjurkan, aktivitas fisik dan aktivitas luar ruangan, kebiasaan sarapan, membawa bekal dan jajan yang sehat, perilaku hidup bersih, serta bimbingan pedoman penilaian status gizi yang disampaikan narasumber berkompeten dari Universitas Indonesia mitra Kemdikbud serta Frisian Flag.

Sementara itu, Corporate Sustainability Development Frisian Flag, Refa Hayudi Griyanda memberikan gambaran awal mula dari kegiatan Gerakan Nusantara ini berangkat dari hasil survei yang dilakukan pihaknya yang memberikan data tingginya angka kekurangan gizi dan pola hidup kurang sehat di kalangan anak usia sekolah dasar.

“Melalui Gerakan Nusantara ini kami mengajak sejak dini pada anak usia sekolah untuk hidup sehat dan aktif,” pungkasnya.(Der/Aka)