Dikenakan Pajak, Ini Tanggapan LC

Soal Pajak Jasa Penghibur, Ini Tanggapan Salah Satu LC. (MVoice)
Soal Pajak Jasa Penghibur, Ini Tanggapan Salah Satu LC. (MVoice)

MALANGVOICE – Wacana mengenai pemandu lagu atau kerap disebut ladies companion (LC) di Kota Malang yang dalam waktu dekat bakal dikenakan pajak banyak mendapat tanggapan. Wacana itu dicetuskan oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang.

Seperti diungkapkan wanita yang bekerja sebagai LC di salah satu karaoke di Kota Malang. LC dengan paras cantik ini bahkan terlihat sedikit shock mendengar wacana adanya pajak saat ditemui tim MVoice, Kamis (22/2). Ia agak kurang setuju adanya pajak tersebut.

Wanita ini menjelaskan bahwa nantinya jika ada pajak yang dikeluarkan, penghasilannya semakin berkurang.

Menurutnya, LC di tempat ia biasa bekerja tersebut dibagi menjadi dua, yakni LC Gold dan Platinum. Dengan penghasilan Gold sebesar 100 ribu per jam, dan Platinum sebesar 125 ribu per jam.

“Karena tarif semua gak sama ya mbak, kalau di tempat saya begitu. Dan saya ikut yang Gold,” ujar LC yang masih berstatus mahasiswi tersebut.

Sementara itu, target selama 1 bulan penuh dengan total 60 jam, tetap ia tekuni meskipun terkadang sepi. Bahkan, selama 1 bulan ternyata gaji belum sepenuhnya tercukupi untuk kebutuhannya.

“Kalau target 60 jam dan hadir ontime baru dapat gaji Rp 1 juta per bulannya. Tapi kalau saya terima gajinya setiap dua pekan sekali,” tegas wanita bertubuh mungil tersebut.

Dalam sebulan ia bekerja, biasanya ia akan menerima ceperan sebesar Rp 3,5 juta. Namun, ia menampik jika dibilang bayaran besar. Pasalnya, ia memaparkan bahwa bekerja sebagai jasa penghibur diri juga harus menghabiskan cukup banyak uang untuk modal baju, make up dan perawatan salon.

Di sisi lain, saat disinggung mengenai mengapa ia memilih menjadi LC, ternyata jawabannya cukup miris. Pasalnya, ia kepepet dan harus membiayai kuliah dan sedangkan orangtuanya sudah membatasi uang jajan.

“Nyari kerja itu susah apalagi yang part time, yang sudah free aja juga bingung nyari kerja kan ya? Susah seneng sih jadi LC itu. Kalau susahnya ya sepi, belum lagi kalau pelanggan ada yang mabuk terus kami harus mengurusnya, dan belum lagi kalau ada pelanggan yang lupa ngasih fee,” pungkas wanita asal Blimbing ini. (Der/Ery)