di Jatim, Kota Malang Satu-satunya Penerima Anugerah Dwija Praja Nugraha

di Jatim, Kota Malang Satu-satunya Penerima Anugerah Dwija Praja Nugraha
di Jatim, Kota Malang Satu-satunya Penerima Anugerah Dwija Praja Nugraha

MALANGVOICE – Puncak peringatan Hari Guru Nasional 2016 dan PGRI ke-71 di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, kemarin, memberi kado istimewa bagi Pemerintah Kota dan dunia pendidikan di Kota Malang, ditandai anugerah penghargaan Dwija Praja Nugraha kepada Walikota Malang, H Moch Anton.

Ada 17 kepala daerah menerima penghargaan, meliputi 4 gubernur, 3 walikota dan 10 bupati. Walikota Malang menjadi satu-satunya kepala daerah di Jawa Timur yang meraih penghargaan Dwija Praja Nugraha.

“Ini (penghargaan) bentuk komitmen dan kesungguhan kita memajukan dunia pendidikan, yang terepresentasikan dari pengalokasian anggaran pendidikan yang signifikan, dukungan terhadap organisasi profesi guru khususnya PGRI, sinergi kuat antara Pemerintah Kota dengan para pendidik, serta upaya meningkatkan kualitas pengajaran,” tutur HM Anton, usai menerima penghargaan.

di-jatim-kota-malang-satu-satunya-penerima-anugerah-dwija-praja-nugraha

Selain itu juga tak lepas dari dukungan dan kebersamaan semua elemen pembangunan di Kota Malang, baik legislatif, kelompok kelompok masyarakat, dan pada khususnya para guru. “Terima kasih saya sampaikan, dan ini saya persembahkan sebagai kado ulang tahun guru dan PGRI,” imbuh Anton.

Sementara Presiden RI, Joko Widodo, di hadapan 15 ribu lebih guru yang hadir, menitipkan pesan agar para guru tiada henti mengajarkan serta memberikan pemahaman kepada para siswanya tentang arti keberagaman, NKRI, nilai nilai Pancasila, kebhinekaan dan keagungan budaya bangsa.

“Saya juga titip kepada para guru, di tengah tengah keterbukaan, kebebasan yang di antaranya ditandai dengan kehadiran sosmed (sosial media) yang tak jarang komentarnya dipenuhi kebencian, permusuhan dan saling hasut; hendaknya para guru membentengi siswa, pelajar SMP, SMA/SMK yang merupakan usia krusial, untuk diberikan pengajaran tentang etika, kejujuran, kedisiplinan, sikap saling menghormati dan budi pekerti, “pesan Jokowi, didampingi Mendiknas, Menag RI dan Kapolri.

Jokowi juga menekankan, 2030 dan 2040 merupakan tahun emas dari sebuah bonus demografi. Tahun itu usia produktif (pemuda) akan mendominasi, sehingga peran guru menjadi sentral. “Saya jadi presiden juga karena didikan dan peran guru, termasuk jabatan jabatan penting lainnya (menteri, kapolri, kepala daerah dan lainnya),” jelas Presiden.

Atas jasa para guru itu pula, Jokowi di atas mimbar memberikan penghormatan khusus, yang disambut gemuruh tepuk tangan. Pada kesempatan yang sama Presiden juga menyematkan lencana Satya Lencana Pendidikan kepada 15 guru yang berdedikasi dan berprestasi.