Demi Pembinaan, Pengurus KONI Kota Malang Total untuk Atlet

Pengurus KONI Kota Malang bersama perenang, Iffy Nadya F, menyempatkan foto bersama di area Kolam Renang UPI Bandung. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Rombongan pengurus KONI Kota Malang sudah kembali ke Malang, usai memantau sekaligus mendukung atlet-atletnya yang turut memperkuat Jawa Timur (Jatim) pada helatan PON XIX/2016 Jawa Barat (Jabar).

Mereka berangkat 19 September lalu, dan baru kembali menginjakkan kaki di bhumi Arema, kemarin (24/9). Dari kegiatan ini, banyak hal inspiratif yang patut dibanggakan. Totalitas pengurus benar-benar terlihat, sejak awal keberangkatan hingga kepulangan.

Jajaran pengurus KONI Kota Malang bersama segenap kontingen balap sepeda Jatim. (Muhammad Choirul)
Jajaran pengurus KONI Kota Malang bersama segenap kontingen balap sepeda Jatim. (Muhammad Choirul)
Ketua Umum KONI Kota Malang, Bambang DH Suyono, berbincang dengan petinggi FPTI Jatim dan Jabar di venue panjat tebing. (Muhammad Choirul)
Ketua Umum KONI Kota Malang, Bambang DH Suyono, berbincang dengan petinggi FPTI Jatim dan Jabar di venue panjat tebing. (Muhammad Choirul)
Karaoke di dalam bus menjadi salah satu cara mengusir jenuh selama perjalanan jauh. (Muhammad Choirul)
Karaoke di dalam bus menjadi salah satu cara mengusir jenuh selama perjalanan jauh. (Muhammad Choirul)

Betapa tidak, rombongan yang dipimpin langsung Ketua Umum, Bambang DH Suyono, rela melakoni perjalanan darat yang memakan waktu hampir 24 jam penuh. Menggunakan satu unit bus, rombongan ini menerobos ganasnya lalu lintas jalur Pantura Pulau Jawa. Hal serupa juga diladeni ketika perjalanan pulang.

Sementara itu, ketika tiba di Bandung, 20 September lalu, tanpa banyak istirahat, rombongan langsung bergegas menuju sejumlah venue. Mereka kembali berlalu-lalang menebas jarak antar-venue yang tidak bisa dikatakan dekat, mengingat gelaran ini tersebar di kabupaten/kota se-Jabar.

Totalitas pengurus makin terbukti ketika tiba di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, tempat digelarnya perlombaan dua cabor, panjat tebing dan balap sepeda. Di tempat ini, pengurus bahkan rela berjalan setapak demi setapak menjelajahi medan yang mendaki, dari tempat parkir menuju arena.

Saat kembali ke tempat parkir, mereka bahkan tak segan menerobos guyuran hujan dan jalan becek di kawasan itu. Sikap ini parut menjadi percontohan, apalagi jika melihat usia rata-rata pengurus yang tidak muda lagi.

Semua itu dilakukan demi menentukan porsi pembinaan atlet yang tepat, di hari-hari berikutnya. Tak ada keluhan, meski sudah jelas mereka mengenyam risiko kelelahan.

“Atlet pulang dapat bonus kalau menang. Kami pulang tidak dapat apa-apa, tapi ini semua demi olahraga Kota Malang lebih baik,” kata Wakil Sekretaris Umum, Laily Fitria Liza Min Nelly.