Debit Air Pertanian Berkurang, Dinas Pengairan Bangun Waduk

Arif Assidik. (fathul)

MALANGVOICE – Lima desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mengalami kesulitan air untuk pertanian. Lima desa itu adalah Tulungrejo, Sumber Gondo, Punten, Bulukerto, dan Sumber Brantas.

Kepala Dinas PU Pengairan dan Bina Marga Kota Batu, Arief Assidik, mengaku sudah mengumpulkan anggota Himpunan Petani Pengguna Air (HIPPA) lima desa tersebut.

Dari pertemuan itu, kata Arif, diketahui kekurangan air pertanian disebabkan lahan kawasan Perhutani ikut menggunakan air, serta banyaknya pompa air milik petani di kawasan sungai.

Solusi jangka panjang, pihaknya berencana membangun waduk di tahun anggaran 2016. “Kami akan rencanakan dalam RAPBD nanti, kalau realisasinya ya tergantung disetujui atau tidak,” kata Arif kepada wartawan.

Arif mengatakan akan menerima anggaran berapa pun demi membangun waduk tersebut. “Kami juga sedang menyusun revitalisasi ulang untuk menyesuaikan kebutuhan air berdasarkan besaran lahan garapan petani,” tuturnya.

Dicontohkan, jika lahan seluas 4 hektare membutuhkan air sebanyak 2 dim maka harus 2 dim saja. Tidak boleh lebih yang berakibat air terbuang percuma.

Sementara Kabid Kehutanan Distanhut, Heru Waskito, menjelaskan penurunan debit air disebabkan penyelewengan izin pemanfaatan air oleh perusahaan ternak dan pakan ternak di Sumber Brantas.

“Kami akan nenertibkan pemakaian air berlimpah di lahan garapan milik Perhutani, misalnya di kawasan hutan dilarang memakai sprinkle, karena pakai sprinkle itu membutuhkan tekanan air yang besar,” tandasnya.