MALANGVOICE – Pebalap sepeda Jawa Timur (Jatim), Crismonita Dwi Putri, langsung fokus mempersiapkan diri turun di ajang Asian Games 2018, usai gelaran PON XIX/2016 Jawa Barat (Jabar) pada 17-29 September lalu.
Raihan dua medali perunggu pada ajang itu menjadi modal berharga baginya untuk memperbaiki diri. Pebalap sepeda asal Kota Malang ini tergolong serba bisa. Dia berbeda dengan atlet lain yang biasanya hanya mampu bermain di kategori tertentu saja.
Pada PON lalu, Crismonita bermain di MTB downhill, BMX, dan track. Dari beberapa nomor yang diikuti itu, dia membawa pulang dua medali perunggu. “Setelah ini, untuk jangka pendek saya ingin sukses di Asian Games, khususnya track sprint, karena tidak ada MTB yang dilombakan,” tandasnya.
Dia mengaku banyak belajar dari lawan dan kawannya di PON. Pelajaran berharga didapat dari rekan se-timnya, Zainal Fanani. Kebetulan Crismonita memang banyak ditemani Zainal Fanani selama persiapan PON lalu.
“Selain itu, saya juga sempat ada masalah saat bermain. Kaki saya kaku, sehingga susah mengendalikan pedal. Ini perlu diperhatikan selanjutnya,” imbuh Crismonita.
Terkait ketakutan pada cedera, dia tak gentar karena ia sendiri termasuk orang yang suka tantangan. Menurutnya, cedera merupakan risiko yang harus diatasi setiap atlet.
“Saya pernah cedera tapi ringan, ini biasa. Orang tua juga awalnya agak khawatir. Tapi lama-lama terbiasa dan tetap mendukung,” pungkasnya.