MALANGVOICE – Insiden penyerangan Polsek Wonokromo, Surabaya, beberapa waktu lalu, membuat Polres Malang memperketat pengamanan.
Waka Polres Malang, Kompol Anggun Dedy Sisworo, mengatakan, pihaknya memperketat keamanan di Kantor Polres Malang, Polsek maupun Pos Polisi Lalu Lintas.
“Kami sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran Polsek untuk meningkatkan pengamanan, Kantor Polsek yang tersebar di wilayah jajaran Polres Malang,” ungkapnya, saat ditemui awak media, Senin (19/8).
Peningkatan pengamanan ini, diberlakukan untuk setiap pos penjagaan baik di Kantor Polres Malang maupun Polsek. Karenanya, semua Polsek diimbau pada semua personil Polisi di jajarannya supaya tidak lengah.
“Kami minta semua personil Polisi untuk meningkatkan patroli di setiap wilayah, dan terus berkoordinasi dengan Muspika terkait dan tokoh masyarakat, agar lebih mudah mendeteksi keberadaan orang asing di setiap wilayah,” jelasnya.
Ia menjelaskan, setiap wilayah baik itu di kabupaten ataupun kota, pasti ada jaringan yang mengarah ke teroris, mereka yang terdata akan dilakukan pemantauan secara melekat. Baik itu eks narapidana teroris (napiter) atau orang yang pernah terpapar dalam jaringan terorisme.
“Itu merupakan langkah antisipasi kami. Dengan mendeteksi dini pergerakan orang dicurigai di setiap wilayah, merupakan langkah antisipasi sebelum ada kejadian,’ ulasnya.
Untuk itu, tambah Anggun, pihaknya juga mendatangkan Ustad Ali Fauzi, warga Lamongan yang diketahui adalah adik kandung dari gembong teroris Ali Imron, guna memberikan pengarahan serta informasi terkait pergerakan jaringan teroris pada anggota Bhabinkamtibmas, serta anggota Intelijen di setiap Polsek.
“Ustad Ali Fauzi sendiri telah menyampaikan, jika ada beberapa nama jaringan pelaku teror di Kabupaten Malang, maka kami akan melakukan pemantauan di setiap pergerakannya,” pungkasnya.(Hmz/Aka)