Biar Hilang Ditelan Bumi

Jika aku menjadi setan, aku harus jahat pada Jeni, tapi peran ini adalah peran yang sangat kubenci. Aku mencintai Jeni dan tidak bisa melukainya sekalipun harus menjadi setan. Saat Jeni memintaku menjadi sosok pembunuh berdarah dingin, aku hanya perlu mengontrol tubuhku agar tidak terlalu agresif sepanjang permainan di kasur berlangsung. Semua ini tentu kusadari sebagai penyakit. Jeni tidak sadar itu, dan malah menikmati.

Aku pernah berdoa betapa agar Tuhan menyembuhkan kekasihku ini dan kami bisa dapat melanjutkan hubungan dengan cara normal. Tidak ada permainan ganti jiwa yang harus selalu kulakukan, dan tidak ada pula rahasia di mata orang-orang yang Jeni kenal. Aku merasa aku lelaki baik-baik dan layak mendapatkan Jeni yang cantik dan disukai banyak orang.

Ah, ya, lupa kukatakan betapa sebenarnya Jeni tidak pernah terlihat cacati di depan semua orang di lingkungannya. Bahkan, teman-teman dekatnya pun tidak tahu kalau dia agak sakit. Orangtuanya saja yang tahu, dan suatu ketika mereka meneleponku untuk berkata, “Jaga anak kami baik-baik.”

Di seberang telepon sana, kudengar suara tangisan orang-orang yang kurasa sudah terlalu putus asa.