BBM Naik Lagi, Sopir Angkot di Batu Menjerit

Angkot yang setiap hari beroperasi melayani masyarakat di Kota Batu. Naiknya harga BBM membuat para sopir merugi.(miski)
Angkot yang setiap hari beroperasi melayani masyarakat di Kota Batu. Naiknya harga BBM membuat para sopir merugi.(miski)

MALANGVOICE – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada menipisnya penghasilan sopir Angkutan Kota (Angkot) di Kota Batu. Bahkan, tidak sedikit sopir yang merugi akibat kenaikan tersebut.

Sekadar diketahui, PT Pertamina resmi merilis harga terbaru, kecuali premiun yang tidak mengalami kenaikan.

“Semuanya serba mahal, BBM mahal. Onderdil juga mahal. Padahal, tarif Angkot tidak naik sama sekali,” kata Sopir Angkot jurusan Batu-Sumber Brantas, Mulyono, Kamis (5/1).

Selama ini, para sopir sudah beralih menggunakan Pertalite, sebab Premium di Kota Batu sulit ditemui. Bahkan, semua SPBU tidak lagi menyediakan Premium.

Pihaknya, kata dia, tidak berani menaikkan tarif Angkot secara sepihak. Di sisi lain, belum ada kebijakan dari pemerintah daerah.

“Kalau dinaikkan, kami takut warga enggam naik Angkot. Jika kondisinya seperti ini, kami yang rugi,” ungkapnya lesu.

Hal senada dikemukakan Ketua Aliansi Pengemudi Mobil Penumpang Umum (APMPU), Heri Junaidi. Dikatakan, kondisi ini semakin menyebabkan sopir Angkot menjerit.

Selain pemasukan setiap hari yang tidak seberapa, ditambah besaran setoran ke pemilik Angkot, onderdil dan BBM.

“Belum lagi saat jalanan di Kota Batu macet. Banyak sopir yang merugi,” jelas dia.

Ia meminta Pemkot Batu segera mencarikam solusi atas kondisi sopir saat ini.

Sebenarnya, tambah dia, keberadaan Rest Area amat sangat menguntungkan bagi sopir Angkot.

“Dari Rest Area nanti wisatawan diangkut menggunakan mikrolet. Kendaraan wisatawan di parkir di Rest Area,” paparnya.

Terpisah, Kadishub, Siswanto, enggan berkomentar banyak perihal ini. Pihaknya belum memiliki langkah konkret menangani masalah sopir Angkot.

“Segera nanti kami rapatkan, mencari solusi yang terbaik,” pungkas dia.

Harga Pertamax ditetapkan sebesar Rp8.050 per liter dari semula Rp7.750. Pertalite naikenjadi Rp7.350 per liter dari sebelumnya Tp7.050.

Sedangkan, Pertamina Dex sebesar Rp8.400 per litet di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sementara di DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebesar Rp8.500.