Batu Informal Meeting, Tukar Pikiran Paling Plong Soal Kota Batu

Brigjen (Purn) Sugiharto saat menabuh gong tanda dimulainya diskusi. (fathul)

MALANGVOICE – ‘Warga negara yang baik adalah warga negara yang tahu keadaan negara dan bangsanya’. Itu perkataan Ir Soekarno, yang dikutip anggota Pokja Pendirian Kota Batu, Andrek Prana, dalam diskusi soal Pilkada Batu.

Andrek Prana mewakili Yayasan Ujung Aspal, menggelar kegiatan Batu Informal Meeting, di Balai Besar Peternakan, di Songgoriti, mendiskusikan harapan masyarakat. Sebab itu para calon wali kota diundang dalam kegiatan itu.

“Kami bicarakan apa adanya di sini, persoalan calon yang menunggu rekom partai, itu pasti yang ditentukan pengurus pusat. Jadi harus punya jaringan di Jakarta,” ungkap Andrek di hadapan undangan.

Ia menceritakan pengalamannya saat mencalonkan diri tahun 2002 dan 2007 dari partai berbeda. Untuk mendapat rekomendasi dari pengurus pusat, ia harus berbohong punya uang Rp 3 miliar. Lalu akhirnya ia harus ikhlas melepas Batu 1 untuk menjadi Batu 2.

“Saya diajak ngobrol di hotel saja sekali makan Rp 25 juta. Makanya mau nggak mau memang kita harus punya uang, kalau nggak ada dana, sulit,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan ukuran seorang pemimpin berhasil adalah diukur dari kesejahteraan masyarakatnya, bukan kesejahteraan pengusaha atau pun kelompok tertentu. Termasuk tata kelola keuangan yang bisa diakses masyarakatnya.