Bantu Petugas dan Pedagang Pasar Lawang yang Terbakar, ACT Terjunkan Satu Regu

Tim ACT membantu petugas dan pedagang di Pasar Lawang yang terbakar. (Istimewa)

MALANGVOICE – Rabu (17/4) malam sekitar pukul 19.30, tepat di hari pencoblosan. Saat seluruh mata sedang asyik memperhatikan pergerakan angka Qick Count Pemilu 2019. Tak ada yang mengira si jago merah bakal melalap Pasar Lawang yang sedang padat dengan aktivitas ekonomi.

Saat itu, seketika pedagang semburat menyelamatkan dagangan yang masih bisa diselamatkan. Sebagian lagi pasrah saat dikabari kiosnya terbakar.

“Saya hanya bisa ikhlas mas, keluarga juga menguatkan saya,” ujar Yanuar pemilik kios produk kesehatan di lantai 2 Pasar Lawang. “Saya lagi sibuk-sibuknya mengkordinasikan saksi-saksi saya di pemili, jadi sempat bingung juga harus bagaimana,” lanjutnya.

Merespon musibah tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) langsung menerjunkan satu regu relawan untuk membantu petugas PMK memadamkan api. Tak hanya itu, sebagian relawan dengan sigap membantu pedagang evakuasi aset-aset berharga.

Hingga hari berganti api belum kunjung padam juga, malah semakin besar. Kurang lebih 17 mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan.

Baca Juga:Kebakaran Pasar Lawang, Puluhan Kios Ludes

“Alhamdulillah, kami menurunkan 17 Mobil PMK & Rescue. 4 mobil dari Kabupaten Malang, 4 mobil dari Kota Malang, 2 mobil dari Kota Bau, 1 mobil dari Kabupaten Pasuruan serta beberapa mobil PMK bantuan dari Sampoerna & Bentoel,” kata Goly Karyanto sebagai kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Malang.

“Kendala kami adalah saluran hydrant di Pasar Lawang yang tidak berfungsi, sehingga kami ambil dari Tandon dan sungai,” lanjutnya.

Menanggapi laporan tersebut, Tim Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengonfirmasi Sigit Sugiarto, Kepala UPPD Pasar Lawang terkait hydrant yang tidak bisa digunakan.

“Iya betul mas, memang Hydrant tidak bisa digunakan. Tidak ada airnya,” Sigit menjelaskan.

“Saya masih berpikir bagaimana kelanjutan aktifitas ekonomi pedagang nanti. Rencana saya mau relokasi ke Pasar lantai 2 yang sebelah utara banyak yang kosong,” lanjutnya.

Kebakaran pasar Lawang diakui sigit memang menimbulkan dampak yang sangat berat. Kurang lebih 400 kios hangus terbakar. Meski kerugian belum dihitung, namun Sigit menaksir hingga puluhan miliar rupiah.

Setelah api padam, Tim Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menawarkan program Pelatihan Mitigasi Bencana kepada pedagang dan juga warga sekitar Pasar Lawang. Bukan hanya agar warga lebih siap menghadapi bencana kebakaran. Namun juga agar wargaa dapat berperan lebih aktif dalam proses penanggulangan bencana, terutama kebakaran.

“Baik mas, saya setuju. Masukannya sangat baik. Nanti akan kita bahas dengan Muspika untuk kelanjutan programnya. Terima kasih atas bantuannya tadi malam,” tutup Sigit. (Der/Ulm)