MALANGVOICE – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Desa Sitiarjo Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang sejak Jumat (14/10), membuat Sungai Panguluran meluber hingga menutup akses jalan utama menuju Sendang biru.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Nur Fuad Fauzi membenarkan luberan air yang menggenang dengan ketinggian sekitar 1 meter, di wilayah Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe).
“Perkembangan terakhir, info kenaikan debit air pada Desa Sitiarjo Sumawe air sempat naik setinggi dada orang dewasa atau 1 meter,” ucapnya, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (15/10).
Baca juga: Tim Gabungan Aremania dan KontraS Nyatakan Sikap dari Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan
Menurut Fuad, melubernya air sungai tersebut terjadi mulai Sabtu (15/10) tadi pagi sekitar pukul 05.30 akibat curah hujan yang tinggi.
“Banjir dikarenakan meningkatnya debit air sungai Panguluran akibat hujan deras terjadi mulai kemarin,” jelasnya.
Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, banjir tersebut merendam ratusan rumah dengan 470 kepala keluarga (KK) terdampak.
Baca juga: Membangun Kota Batu dengan Semangat Kebersamaan
“Yang terdampak banjir di Dusun Rowotrate 177 KK, Dusun Krajan Tengah 70 KK, Dusun Krajan Kulon 67 KK, dan Dusun Krajan Wetan 156 KK. Total 470 KK,” katanya.
Namun, lanjut Sadono, dari laporan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Malang, air perlahan-lahan mulai surut. Meski demikian tim masih bersiaga di lapangan, termasuk mendirikan dapur umum bersama PMI Kabupaten Malang dan mengevakuasi sejumlah warga rentan di wilayah terdampak ke lokasi lebih aman.
“Pukul 09.30 tadi, air sudah mengalami penurunan. Saat ini kondisi hulu Sungai Panguluran mulai turun, serta hujan mulai reda. Belum ada laporan korban jiwa, atau luka-luka,” tukasnya.(end)