Bahas Air Mampet, Dewan Usulkan Terminal Air

Suasana pertemuan Komisi B DPRD Kota Malang dengan jajaran direksi PDAM Kota Malang di gedung DPRD Kota Malang, Rabu (15/1). (Aziz Ramadani MVoice)
Suasana pertemuan Komisi B DPRD Kota Malang dengan jajaran direksi PDAM Kota Malang di gedung DPRD Kota Malang, Rabu (15/1). (Aziz Ramadani MVoice)

MALANGVOICE – Sekitar 10.000 pelanggan PDAM Kota Malang tak teraliri air bersih, pasca kebocoran pipa di Desa Pulungdowo Kabupaten Malang, Rabu (15/1). Merespon itu, Komisi B DPRD Kota Malang mengajak PDAM atau Perumda Tugu Tirta membahas solusi jangka pendek.

Solusi yang tercetus dalam pertemuan yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Trio Agus Purwono itu salah satunya pengadaan terminal air (tandon air). PDAM Kota Malang sendiri telah memiliki dua terminal yang sifatnya bisa mobile alias berpindah-pindah. Satu terminal telah dioperasikan di kawasan Buring Atas.

Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Nor Muhlas menyambut baik usulan dari anggota dewan. Sebab terminal air bisa dilakukan melalui belanja langsung.

“Nanti akan kami analisa kebutuhannya, berapa jumlahnya (pengadaan terminal) kami belum bisa menentukan,” kata Mohlas ditemui awak media di sela-sela pertemuan di gedung DPRD Kota Malang, beberapa saat lalu.

Ia berharap, solusi pengadaan terminal ini dapat direalisasikan segera. Ini untuk menjawab keluhan masyarakat terdampak, sebab supplai air dari truk tangki yang minim. Bahkan terkesan lambat. Sebelumnya, sejak pipa bocor pada 10 Januari dan 13 Januari, PDAM Kota Malang telah mengerahkan layanan truk tangki air secara gratis. Hingga kini tercatat ada 23 truk berkapasitas 5.000 liter per tangki.

“Kami juga telah menambah contacts person. Ini mengantisipasi jika salah satunya gagal dihubungi,” ujarnya.(Hmz/Aka)