Apa Saja yang Ada di Lanud Abd Saleh? Ini Dia…

Alutsista yang terdapat di Lanud Abd Saleh (Tika)
Alutsista yang terdapat di Lanud Abd Saleh (Tika)

MALANGVOICE – Orang awam mungkin mengenal Lanud Abdulrachman Saleh yang berlokasi di Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang hanya sebagai markas TNI AU.

Namun, kali ini MVoice akan membahas mengenai alutsista (alat utama sistem pertahanan), khususnya pesawat yang ada di Lanud Abd Saleh.

MVoice berkesempatan berkeliling Lanud Abd Saleh bersama Danlanud, Marsma TNI Julexi Tambayong dan beberapa wartawan lainnya, Selasa (14/2) siang.

Lanud yang dulunya bernama pangkalan TNI AU Bugis ini memiliki tiga hanggar atau bahasa mudahnya adalah garasi bagi pesawat.

Pertama, Skadron Udara (Skadud) 32 merupakan hanggar untuk Hercules type C130.

Pesawat berbodi bongsor ini bermesin empat turboprop sayap tinggi (high wing). Berfungsi sebagai alat angkut militer untuk pasukan.

Selain itu juga berkapasitas besar sehingga kerap digunakan sebagai pesawat kargo dan angkut untuk distribusi berbagai macam barang. Keunggulannya, mampu mendarat dan lepas landas dari runway yang pendek.

Satu unit Herky (kode untuk Hercules) jatuh pertengahan Januari lalu di Wamena. Musibah ini menewaskan 12 kru pesawatnya dan seorang penumpang militer.

Selanjutnya, Skadud 4 untuk menampung pesawat Casa C212 Aviocar. Casa ini merupakan pesawat angkut ringan dengan body mungil. Biasanya digunakan dalam operasi dukungan udara atau SAR terbatas.

Skadron selanjutnya, adalah Skadud 21 yang merupakan hanggar untuk pesawat tempur taktis Super Tucano.

Fungsi pesawat ini, melaksanakan bantuan tembakan udara atau counter insurgency.

Maksudnya, digunakan saat di medan perang dengan sasaran di tanah yang ditembak dari udara.

Satu unit pesawat Super Tucano TT 3108 jatuh di Blimbing, Kota Malang, Februari 2016. lalu. Peristiwa ini menewaskan dua anggota Lanud Abd Saleh dan dua warga militer lainnya.

Lokasi terakhir yang dituju dalam kegiatan kali itu adalah Skadron Teknik (Skatek) 022. Skadron ini merupakan ‘bengkel’ bagi semua pesawat untuk tingkat kerusakan ringan hingga berat.

“Semua pesawat diperbaiki di sini. Mulai Herky (sebutan untuk Hercules), Casa dan Tucano. Jika kerusakannya berat baru dibawa ke Depohar (depo pemeliharaan) 30. Masih ada di lingkungan Lanud,” kata salah satu anggota TNI AU yang bertugas menjadi pemandu.