MALANGVOICE – Setelah mengalami polemik cukup panjang, Wali Kota Malang, HM Anton, bersama jajaran direksi PT Amerta Indah Otsuka, akhirnya meresmikan Hutan Kota Malabar, pagi ini.
Hadir dalam acara itu, Ketua Komisi C DPRD, Bambang Sumarto dan bersama anggota komisi yang lain.
Presiden Direktur PT Amerta Indah Otsuka, Yosihiro Bando, mengatakan, pihaknya selalu memberi kontribusi yang baik bagi masyarakat. “Salah satu caranya, ikut menjaga lingkungan dengan baik,” kata Yosihiro.
Revitalisasi Hutan Kota Malabar, lanjut dia, bisa berhasil karena ada dukungan pemerintah dan akademisi di Kota Malang. “Kami dedikasikan hutan kota ini untuk seluruh masyarakat,” tukasnya.
Salah satu alasan perusahaan itu menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR), karena ada ikatan batin dengan kawasan Malang. “Karena banyak pekerja kami berasal dari Malang,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Erik Setyo Santoso, mengatakan, sebagai aparatur sipil negara, dia memahami ada perbedaan dengan berbagai kalangan.
“Kami melakukan revitalisasi sesuai aturan, tidak memotong pohon dan memberi ruang serapan air,” katanya.
Dijelaskan pula, pemanfaatan Hutan Kota sebagai sarana reservasi, penelitian, pendidikan dan rekreasi, dicerminkan dengan pembangunan beberapa spot seperti name tag pohon, pemberian kursi dan sebagainya.
“Kami bangga, karena PT Amerta Indah Otsuka sudah berkenan menyalurkan dana CSR-nya untuk membangun Hutan Kota ini,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pada awal revitalisasi Hutan Kota Malabar ini, beberapa kalangan, antara lain Aliansi Peduli Hutan Malabar, sempat keberatan dengan konsep yang diajukan pemerintah, dan revitalisasi sempat terhenti beberapa saat.
