MALANGVOICE– Pemkot Batu terus memperkuat tata kelola perparkiran pada ruas jalan protokol agar semakin tertib, aman, dan nyaman. Guna memantapkan langkah tersebut, sebanyak 350 juru parkir mendapat pembinaan. Peningkatan sumber daya manusia ini juga untuk memacu sektor retribusi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Wali Kota Batu, Nurochman mengatakan, juru parkir adalah adalah ujung tombak dan wajah pelayanan di lapangan. Program pembinaan dirancang untuk mengubah paradigma dari pemetik retribusi menjadi pelayanan publik yang profesional.
Cak Nur menegaskan bahwa seluruh juru parkir merupakan bagian dari keluarga besar Pemkot Batu karena menjalankan tugas di wilayah kewenangan pemerintah. Ia mengajak seluruh petugas parkir untuk menjaga keamanan dan kenyamanan kota melalui pelayanan yang ramah serta tertib.
“Juru parkir adalah pegawainya pemkot. Karena kerja panjenengan di wilayah pemkot, maka sesungguhnya kalian semua bagian dari wilayah Kota Batu. Mari bersama menjaga keharmonisan, keamanan, dan kenyamanan kota,” ujarnya.
Wali Kota Nurochman juga menekankan pentingnya komunikasi, pendampingan, serta edukasi bagi juru parkir, sembari memastikan bahwa kontribusi retribusi parkir menjadi bagian penting dari pendapatan daerah dan harus dikelola secara baik.
“Saat ini terdapat 350 juru parkir yang bertugas pada 125 titik resmi dan terus dibina melalui program peningkatan kapasitas, termasuk pelatihan juru parkir percontohan bagi 25 peserta terpilih,” imbuh dia.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Hendri Suseno menyampaikan bahwa pembinaan ini diperlukan untuk menyamakan persepsi dan standar kerja di lapangan. Dengan jumlah kunjungan wisata yang terus meningkat, profesionalitas juru parkir berperan langsung dalam menciptakan pengalaman positif bagi wisatawan.
“Ini adalah komitmen nyata kami. Jukir adalah ujung tombak pelayanan publik di bidang transportasi. Mereka yang bersinggungan langsung dengan wisatawan. Karena itu, mereka harus profesional,” tegasnya
Sebelumnya, kolaborasi dengan Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali menjadi nilai tambah. Sebanyak 25 jukir telah mengikuti diklat peningkatan layanan selama tiga hari yang berlangsung intensif, padat fan menyeluruh.
Ada dua porsi besar materi yang diberikan. Pertama, pembekalan teori komprehensif. Mulai dari regulasi dan peraturan perparkiran yang berlaku, Standard Operational Procedure (SOP) pelayanan, tata cara parkir yang benar, hingga aspek keselamatan kerja yang sering terabaikan.
“Kedua, yang tak kalah penting, praktik langsung di lapangan. Kami ajari mereka cara mengatur arus lalu lintas di area parkir yang padat, bagaimana menempatkan kendaraan dengan efisien, hingga teknik memberi isyarat yang aman dan mudah dipahami pengemudi,” ujarnya.(der)