Tim SAR Temukan Pendaki yang Tersesat di Gunung Buthak

MALANGVOICE– Seorang pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Buthak akhirnya ditemukan. Chamdan Salman Alfarizi (22) ditemukan pada hari kedua pencarian, Selasa (19/8).

Dantim Ops Unit Siaga SAR Basarnas Malang, Yoni Fariza mengatakan, survivor atas nama Chamdan asal Desa Grinting, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo dilaporkan hilang kepada petugas pada Minggu malam (17/8). Petugas pun mulai melakukan penyisiran pada Senin pagi (18/8) hingga Selasa (19/8). Petugas akhirnya menemukan survivor di hari kedua pencarian.

“Survivor ditemukan dalam kondisi selamat. Saat ini Tim SAR gabungan melakukan evakuasi,” ujar Fariza.

Sebelumnya, Chamdan bersama dua temannya, Wahyu dan Dewa mendaki Gunung Buthak via jalur Gunung Panderman, Kota Batu pada Sabtu (16/8). Sesampainya di sabana pertama, ketiganya mendirikan tenda dekat petilasan pertama sekitar pukul 13.30 WIB. Awalnya, semuanya berjalan normal. Chamdan bahkan masih terlihat segar bugar ketika kembali ke tenda setelah izin ke luar untuk buang air kecil sekitar pukul 19.00 WIB.

Ia lalu tidur bersama rombongan. Namun, anehnya, sekitar pukul 20.10 WIB, Chamdan mendadak terbangun lalu duduk sendiri di luar tenda.

“Dia keluar tenda dan duduk di depan tenda. Saat itu terlihat seperti linglung, bisa jadi karena hipotermia,” ungkap Dantim Ops Unit Siaga SAR Basarnas Malang, Yoni Fariza.

Kondisi makin janggal ketika Chamdan diajak bicara oleh dua rekannya. Ia tiba-tiba berkata bahwa dirinya sudah ‘janji’ mau mendaki ke gunung lain bersama temannya yang lain. Ucapan itu sempat membuat kawan-kawannya heran sekaligus bingung.

Tak lama berselang, sekitar pukul 20.15 WIB, Chamdan mendadak menghilang. Wahyu dan Dewa langsung panik. Mereka berusaha mencari ke sekitar sabana, hingga ke arah Paseban Agung. Namun hasilnya nihil.

Keesokan harinya, Minggu (17/8/2025), pencarian kembali dilakukan. Namun, hingga pukul 18.00 WIB, tanda-tanda keberadaan Chamdan tak juga ditemukan. Akhirnya kedua temannya memutuskan turun ke basecamp dan melaporkan kejadian tersebut.

Mendapat laporan itu, tim SAR gabungan langsung dikerahkan. Pencarian dilakukan dengan menyisir jalur pendakian, membersihkan area sabana, hingga menggunakan drone untuk memantau dari udara. Hilangnya Chamdan pun memunculkan banyak spekulasi. Ada yang menyebut ia tersesat, ada pula yang menduga korban mengalami disorientasi akibat hipotermia.

“Ada sebanyak 200 personel gabungan yang diterjunkan dibagi menjadi tiga tim untuk melakukan pencarian. Survivor berhasil ditemukan di hari kedua pencarian (Selasa, 19/8),” ungkap dia.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait