MALANGVOICE- Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin turun langsung membuka gebrakan sosialisasi pola hidup sehat dan bugar bagi ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Malang, Rabu (26/2/2025). Langkah ini bukan sekadar imbauan biasa, tapi wujud nyata gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) yang bertujuan membudayakan gaya hidup sehat dan menanggalkan kebiasaan buruk.
“Kita ini pelayan masyarakat, jadi wajib hukumnya menjaga kesehatan! Pelayanan terbaik itu syarat utamanya satu: kita semua harus sehat walafiat,” tegas Wawali Ali dengan nada bersemangat.
Usut punya usut, sosialisasi ini adalah babak lanjutan dari pemeriksaan kesehatan “massal” yang menjaring 11 ribu ASN Pemkot Malang di tahun sebelumnya.
“Ini program berkelanjutan. Kita gas secara bertahap agar seluruh ASN Kota Malang tetap prima dan bugar,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif, membeberkan fakta mengejutkan dari hasil screening tahun lalu.
“Potensi penyakit tidak menular (PTM) tertinggi di kalangan ASN kita adalah diabetes, hipertensi, dan gangguan pembuluh darah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dr Husnul merinci angka yang cukup mencengangkan. “Dari screening itu, sekitar 15 persen ASN terdeteksi hipertensi, 10 persen diabetes, dan kurang dari 10 persen indikasi gangguan pembuluh darah. Jangan salah sangka, 10 persen dari 11 ribu itu artinya ada 1.100 ASN yang terindikasi diabetes!” serunya.
Menariknya, dr Husnul meluruskan anggapan bahwa PTM semata-mata dipicu oleh beban kerja.
“Ada faktor internal dari tubuh dan segudang faktor eksternal. Mulai dari gaya hidup di rumah, lingkungan sekitar, sampai kebiasaan di kantor,” jelasnya.
Dengan adanya sosialisasi “gempuran” hidup sehat ini, diharapkan para abdi negara di Kota Malang semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan.(der)