10 Ribu Langkah Lawan Osteoporosis

MALANGVOICE- Fonterra Brands Indonesia melalui Anlene™ bekerja sama dengan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menggelar “Jalan Kaki 10 Ribu Langkah” di Plaza Tenggara GBK.

Kegiatan ini diikuti 10 ribu warga yang berjalan kaki 10 ribu langkah dalam rangka menjaga kesehatan tulang. Event ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan osteoporosis.

President Director, Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran mengatakan, osteoporosis merupakan masalah kesehatan kronis. Di Asia, diperkirakan 50 persen kejadian patah tulang panggul diakibatkan osteoporosis pada tahun 2050. Selain itu, sebanyak 63 persen lansia akan mengalami penurunan aktivitas akibat penyakit ini sehingga pencegahan menjadi prioritas penting yang harus digaungkan.

iForte National Dance Competition, Ajang Kreasi dan Gali Potensi Anak Muda di Malang

“Sejak dimulai pada tahun 2007, hari ini kami menggaungkan kembali semangat untuk mencegah osteoporosis. Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan tulang sejak dini sehingga dapat bebas bergerak di setiap tahap kehidupan,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan awal dari kampanye besar kami untuk mendorong masyarakat Indonesia agar rajin melakukan aktivitas fisik sederhana seperti berjalan kaki setipa hari. Kegiatan hari ini tidak akan berhenti disini, kami juga akan mengadakan acara ‘Jalan Kaki 10 Ribu Langkah’ di Surabaya pada tanggal 26 Januari 2025.

“Selain itu, osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena cenderung tidak terdeteksi dan melemahkan penderitanya. Banyak orang yang tidak menyadari keberadaannya. Oleh karena itu, pemeriksaan dini dan pencegahan sangatlah penting. Untuk informasi lebih lanjut mengenai lokasi pemindaian tulang gratis terdekat dari Anlene, masyarakat dapat mengunjungi laman media sosial kami @anlene_indonesia di Instagram atau situs web www.anlene.com/id,” ujar Yauwanan.

Sementara Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG) mengatakan, banyak penyebab terjadinya osteopenia karena resorpsi lebih dominan dibandingkan dengan formasi tulang sehingga menyebabkan kerusakan mikroarsitektural pada tulang.

“Beberapa faktor seperti usia tua, penurunan estrogen, dan kurangnya aktivitas fisik dapat mendorong ketidakseimbangan yang pada akhirnya meningkatkan risiko osteoporosis. Jalan kaki 10.000 langkah sangat direkomendasikan untuk menjaga kepadatan tulang dan memperlambat proses penurunan massa tulang,” katanya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menegaskan pentingnya pencegahan dan deteksi dini.

“Osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat. Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin. Bersama-sama, kita perlu menjaga kesehatan tulang bagi masyarakat Indonesia,” tandasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait