MALANGVOICE– Dukungan untuk memenangkan pasangan calon nomor 1, Nurochman-Heli Suyanto di Pilkada Batu 2024 terus berdatangan dari masyarakat berbagai kalangan.
Salah satunya Majelis Taklim Muslimat NU, Dusun Segundu, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Mayoritas jemaahnya merupakan guru ngaji.
Para jemaah yang tergabung dalam Majelis Taklim Muslimat NU menyandarkan harapannya kepada pasangan yang diusung ‘Koalisi Wong Mbatu’ itu. Mereka meyakini, ketika paslon Nurochman-Heli Suyanto (NH) terpilih menjadi kepala daerah, maka insentif bagi guru ngaji bisa meningkat. Selama ini mereka hanya mendapatkan insentif sebesar Rp250 ribu per bulan, sementara iuran Rp15 ribu per bulan, belum tentu dibayarkan oleh peserta didik.
Strategi Paslon Nurochman-Heli Meramaikan Tingkat Kunjungan Pasar Induk Among Tani
Tentunya nilai insentif yang mereka terima sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup yang kian hari terus bergerak naik. Sehingga mereka menginginkan agar pemerintah mecurahkan perhatian terhadap kesejahteraan para guru ngaji.
“Bukannya mengeluh, cuma kami butuh perhatian pemerintah Kalau masalah yang lain, kami ikhlas, apalagi kalau bapak jadi nanti, kami bisa diperhatikan, kami malah bersyukur pak,” kata guru ngaji asal Desa Sumbergondo Batu, Imroatul Qurottin saat menyampaikan aspirasinya kepada calon wawali nomor 1 Pilkada Batu 2024, Heli Suyanto.
Cawawali, Heli Suyanto berpasangan dengan cawali Nurochman di Pilkada Batu. Keduanya diusung oleh koalisi PKB-Gerindra atau Koalisi Wong Mbatu yang mengusung visi ‘Mbatu SAE’. Gagasan besar Mbatu SAE merupakan akronim dari madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergi, akomodatif dan ekologis.
Mendengar hal itu, Heli Suyanto menuturkan komitmennya atas situasi tersebut. Namun, dirinya mengaku sudah menyusun program kenaikan insentif itu dalam visi misi Nawa Bhakti mereka yakni, peningkatan insentif bagi petugas pelayanan masyarakat dan pekerja lapangan.
Heli berjanji akan megalokasikan APBD untuk menaikkan insentif guru ngaji hingga mencapai Rp1 juta. Insentif ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada guru ngaji yang telah berkontribusi membangun karakter keagamaan anak-anak bangsa.
”Kami ingin para guru ngaji ini tetap semangat dalam berkontribusi menciptakan lingkungan pendidikan agama yang lebih baik di Kota Batu,” imbuh Heli.
Sementara itu, cawali nomor 1 Pilkada Batu, Nurochman memaparkan, gagasan besar ‘Mbatu SAE’ disusun atas isu-isu strategis yang akan diimplementasikan melalui sembilan program priorotas ‘Nawa Bhakti’.
Salah satunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia berkarakter dan berdaya saing. Sehingga cita-cita ‘Mbatu SAE’ bisa tercapai, terutama pada komponen visi madani dan ungggul. Kemandirian atau madani menandakan suatu keswadayaan, menjunjung tinggi etika dan norma yang disepakati bersama.
Sementara, visi unggul ditujukan untuk mencetak generasi muda cerdas, tangguh, kompeten, berakhlak baik agar bisa memiliki daya saing global Hal ini dicirikan dengan individu terampil, inovatif dan memiliki karakter yang baik. Guna membentuk suatu ikatan sosial masyarakat yang memegang teguh prinsip kemanusian dan keadilan.
Bagi Cak Nur, dalam kerangka pembangunan akhlak, aspek spiritual keagamaan memiliki peran sentral membangun kerangka nilai-nilai moral dan etika sesuai sila pertama Pancasila. Terlebih saat ini generasi mudah dihadapkan pada tantangan lebih berat di era disrupsi informasi dan kecerdasan buatan.
Ia mengatakan, pembentukan karakter diperlukan agar membangun watak baik pada generasi muda. Dengan memupuk mental yang tangguh, menanamkan nilai kebajikan selaras prinsip etika dan moral hidup. Karena itu, pihaknya memberikan perhatian lebih terutama kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai penjaga moral bangsa.
“Maka kami memberi perhatian khusus terutama bagi para tenaga pendidik di bidang keagamaan yang selama ini mendidik generasi muda agar tetap berpegang teguh pada nilai moral. Pada program priotitas Nawa Bhakti, kami merancang kebijakan peningkatan insentif tenaga pendidik keagamaan dan hibah ormas keagamaan,” pungkas Cak Nur.(der)