MALANGVOICE – Tokoh Muda Kota Malang, Muchammad Nasrul Hamzah, mengatakan, peringatan Isra’ Miraj merupakan momen penting dalam menggali urgensi spritual dan kepemimpinan. Pasalnya, dalam Isra’ Miraj terdapat satu perintah utama bagi umat Islam yakni Salat lima waktu.
Kepada MVoice, pria yang akrab disapa Hamzah itu menegaskan, perintah Salat, khususnya Salat berjamaah selain terdapat dimensi spiritual juga didalmya ada dimensi sosial dan pelajaran akan kepemimpinan. Hal itu tercermin dari Salat berjamaah, harus ada seorang imam dan makmum.
“Disinilah kita bisa mengambil pelajaran bahwa seorang yang dijadikan imam harus memiliki kriteria tertentu seperti akhlaknya baik, bacaannya bagus, dan sebagainya. Ini sama ketika masyarakat memilih pemimpin harus melihat bagaimana track recordnya seperti jujur, berintegritas, dan mampu bekerja untuk melayani masyarakatnya,” kata Hamzah pada Rabu (3/4).
Dijelaskan, jika Imam sudah terpilih, maka dalam salat berjamaah makmum harus mengikuti gerakan imam. Akan tetapi, sisi demokratis justru terlihat, manakala sang imam salah dalam rukun gerakan salat atau bacaan salat, maka ia wajib dan bersedia dikoreksi oleh makmum.
“Ada pelajaran bagaimana kepemimpinan dalam salat berjamaah. Imam Salat ketika salah harus bersedia dikoreksi oleh makmumnya. Begitu pula menjadi pemimpin, harus mau mendengar dan bersedia mendapat masukan saran dan kritikan oleh masyarakatnya,” tandasnya.
Bukan itu saja, perintah Salat juga mengajarkan bagaimana persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sosial. Hal ini ditunjukkan ketika akhir salat, dimana imam dan makmum mengucapkan salam yang ditujukan sebagai bagian dari hubungan antar manusia yang tidak boleh dilupakan.
“Maka dari itu, dekat dengan Pemilu 2019 dan belajar dari pesan Isra Miraj, maka masyarakat seyogyanya harus lebih bijak dalam memilih pemimpin dalam tataran eksekutif maupun legislatif,” ungkapnya.
Pria yang juga Calon Anggota DPRD Kota Malang Dapil Blimbing dari PAN Nomor Urut 5 itu mengucapkan Selamat Isra Miraj kepada seluruh umat muslim khususnya di Kota Malang. “Berharap momen ini menjadi sarana kita untuk merenungkan perihal perintah Salat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang di dalamnya tidak saja memiliki dimensi spiritual tapi juga dimensi sosial,” pungkasnya. (Red/Ulm)
