MALANGVOICE – Kota Malang trend setter atau pusat rujukan inovasi. Pernyataan itu diungkapkan pemerhati dan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Lebih tepatnya, hal ini merespon paparan Wali Kota Malang Sutiaji di forum penilaian Innovative Government Award 2018 yang diprakarsai Kementerian Dalam Negeri.
“Dari mulai Bank Sampah Malang hingga munculnya kampung- kampung tematik, itu semua mampu menjadi magnet yang diikuti daerah -daerah lainnya. Jadi tepat kalau Kota Malang jadi trend setter inovasi, ” kata Pakar Desentralisasi Asimetris, dari Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) Tri Widodo.
Bahkan secara khusus, Tri Widodo juga mendorong Kota Malang untuk membuat trend baru.
Sementara itu,Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, bahwa kekuatan kota Malang adalah kolaborasi.
“Ada 5 (lima) pilar yang berkolaborasi yakni pemerintahan, akademisi, private sektor, masyarakat dan media, “tutur pria akrab disapa Pak Aji itu.
Sutiaji juga membeberkan inovasi dalam reform aparatur melalui Lelang Kinerja.
Dari lelang kinerja akan menuntut pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
“Kalau target hanya ditumpukan pada 5 (lima) tahun itu bukan inovasi, harus ada short cut, langkah -langkah terobosan dari seorang aparatur,” pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, didampingi Sekda Wasto dan Kabag Humas Nur Widianto serta Tim Barenlitbang, Wali Kota Malang Sutiaji diundang Kemendagri. Sebab, Kota Malang setelah melalui proses verifikasi dan visitasi pada 19 Nopember yang lalu, ditetapkan dalam 10 (nominator) kota sangat inovatif.
Seperti diinfokan Drs. Safrizal ZA, M.Si. Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Kemendagri RI, ada 5 Provinsi, 10 kota, 10 kabupaten dan 2 Daerah Tertinggal yang dinilai inovasi daerahnya sangat inovatif.
“Provinsi, Kota dan Kabupaten tersebut kita hadirkan dan kepala daerahnya kita minta untuk paparan di kantor Kemendagri, dan kota Malang dalam pencermatan kami ada 138 inovasi daerah, dan ada 6 enam yang secara khusus kita lihat progresnya, diantaranya terkait layanan kependudukan GAMPIL, layanan PDAM TUiN, layanan Puskesmas Brexit, Layanan kelurahan SINGO, layanan Tata Ruang SIPETARUNG dan Kampung Tematik, ” jelas Safrizal.
Menghadirkan Panelis atau Tim Penilai dari Kemendagri, Kemenristek Dikti, Kemen PAN RB, Kemenkominfo, LIPI, LAN dan akademisi, menegaskan kota Malang dinilai sebagai inspiratif dan trend setter inovasi.(Hmz/Aka)