MALANGVOICE – Aliansi Peduli Hutan Kota Malabar meminta perbaikan desain (redesain) dibahas bersama, melibatkan seluruh stake holder pemerintah, DPRD, pakar dan masyarakat.
Pendapatnya itu sebagai tindaklanjut diteruskannya dana corporate social responsibility (CSR) PT Amerta Indah Otsuka yang beberapa waktu lalu sempat dicabut.
“Kami minta dan mendesak agar redesain melibatkan semua pihak,” kata anggota aliansi, Purnawan D Negara, beberapa menit lalu.
Dikatakan, pada pertemuan forum grup discussion di Universitas Brawijaya (UB), beberapa waktu lalu, Wali Kota Malang sepakat dengan beberapa usulan aliansi untuk dimasukkan dalam desain baru.
Tetapi dalam menuju hal itu, aliansi membutuhkan legitimasi politik dari anggota DPRD, agar bisa direalisasi.
“Pertemuan di UB kemarin itu semacam simalakama, tapi kami harus datang menjabarkan konsep, dan diterima, tapi itu masih butuh legitimasi politik,” bebernya.
Karenanya, aliansi berencana menagih janji DPRD yang akan melakukan pertemuan lanjutan dengan pemerintah bersama para pihak membahas kelanjutan Hutan Kota Malabar.
