73 Persen Warga Kabupaten Malang Belum Tahu Akan Ada Pilkada

Suasana press Conference hasil Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Malang. (Istimewa)
Suasana press Conference hasil Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Malang. (Istimewa)

MALANGVOICE – Sebanyak 72 persen masyarakat Kabupaten Malang belum mengetahui bakal ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada September 2020 mendatang.

“Mayoritas masyarakat Kabupaten Malang belum tahu akan ada Pilkada, ada 72 persen tidak tahu, 28 persen sisanya mengetahui,” ungkap Direktur Adiwangsa Research & Consultant, Mahatva Adi Yoga Pradana, Minggu (1/3).

Menurut pria yang akrab disapa Yoga ini menjelaskan, jumlah tersebut diketahui setelah dirinya melakukan Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Malang bersama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari situ, selain diketahui banyak yang belum mengetahui akan ada Pilkada, juga diketahui tingkat keseriusan masyarakat untuk memilih. Ada sebanyak 89 persen masyarakat menyatakan akan memilih, 6 persen diantaranya masih ragu-ragu dan 5 persen menyatakan tidak akan memilih.

“Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Seperti salah satunya sosialisasi KPU yang kurang,” tegas pria yang juga berprofesi sebagai dosen sosiologi agama di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.

Dalam Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Malang tersebut, lanjut Yoga, ada sejumlah metode riset yang dilaksanakan. Seperti, objek yang diikutkan dalam riset adalah masyarakat Kabupaten Malang yang merupakan pemilih aktif pada 2019. Ada 480 orang dari 33 kecamatan yang dilibatkan dalam riset ini.

“Kami mengambil sempel secara random, dengan teknik multistage random sampling, dengan jumlah proposional. Toleransi margin of error survei kurang lebih 3,5 persen dengan derajat kepercayaan sebesar 95 persen. Responden diwawancarai tatap muka oleh asisten peneliti berpengalaman. Survei dilakukan mulai 10 Januari sampai dengan 16 Februari,” jelasnya

Sementara itu, Chairman Adiwangsa Research & Consultant, M Yusuf Nurcahyono menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Malang hanya sekedar tahu saja akan ada Pilkada. Namun, belum mengetahui secara detail terkait pelaksanaan Pilkada nanti.

“Hasil survei kita, sebagian masyarakat Kabupaten Malang belum tahu akan ada Pemilu. Itu dari masyarakat yang paling dalam (pelosok). Belum paham Pilkada ini kapan. Jadi kita dalam hal ini hanya ingin memberikan laporan hasil Jaring Aspirasi Masyarakat Kabupaten Malang,” tukasnya.(Der/Aka)