MALANGVOICE – Wakil Presiden (wapres) Indonesia K.H. Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang Jumat (28/6).
Salah satu agenda orang nomor dua di Indonesia ini adalah meresmikan Gedung Graha Manarul Quran dan gedung SMK NU Sunan Ampel Malang di ke wilayah Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Wapres dalam kunjungannya bersama istri Hj. Wury Ma’ruf. Beberapa agendanya antara lain untuk meresmikan Gedung Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy Syadzili, Graha Manarul Qur’an (GMQ), Gedung SMK NU Sunan Ampel. Dan Pembukaan Halaqoh.
Baca Juga: Dugaan Pungli di Pantai Balekambang, Polisi Turun Tangan
Polresta Malang Kota Tambah 3 Kamera E-TLE Hibah dari Korlantas Polri
Apresiasi yang begitu besar diberikan Wapres kepada Yayasan Asy Syadzili yang diketuai KH. Abdul Mujib Syadzili atau yang akrab disapa Gus Mujib. Saat ini peran pondok pesantren seiring tuntutan perkembangan zaman harus juga berkembang. Yakni meningkatkan pemberdayaan masyarakat sekitar dan mendorong kemandirian pesantren melalui bidang pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.
Ia bersyukur dan memberikan apresiasi kepada pesantren-pesantren yang selain memberikan pendidikan keagamaan juga menyediakan fasilitas pendidikan umum.
“Pesantren tidak hanya menyelenggarakan pendidikan keagamaan tetapi juga ada pendidikan kejuruan, SMK dan ada kajian-kajian pendalaman Ilmu Alquran, supaya sumber daya manusia Pesantren itu bisa lebih berkontribusi dan optimal sudah ada pembangunan bangsa dan negara. Karena Pesantren diharapkan selain jadi pusat pendidikan dan pusat dakwah melainkan juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelas Wapres dalam sambutannya.
Ma’ruf Amin menjelaskan, pondasi utama pesantran itu adalah sebagai tempat memperdalam ilmu agama. Dan kegiatan seperti harus ditanamkan dan tidak boleh ditinggalkan. Dengan regenerasi yang bags maka akan bisa mencetak sumber daya manusia yang memahami agama.
”Sekali lagi saya mengapresiasi kegiatan ini dalam rangka pembangunannya maupun pertemuan yang sangat bernilai dan berharga di dalam kita melakukan langkah-langkah ke depan yang lebih baik,” ujarnya.
Ia memberikan contoh, agar pondok pesantren yang memiliki usaha dan kemandirian ekonomi untuk terus berkembang lebih baik lagi. Salah satunya lewat membangun jaringan yang lebih kuat melalui kolaborasi dengan komunitas, produsen dan lain sebagainya.
”Jadi gerakan di pesantren bisa berkolaborasi dan dapat bernilai besar untuk ekonomi umat muslim,” pungkasnya.(der)