MALANGVOICE – Rapat paripurna dengan agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Malang tahun anggaran (TA) 2022 digelar di DPRD Kota Malang, Jumat (31/3).
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan beberapa capaian dalam LKPJ yang dibacakan di hadapan anggota DPRD Kota Malang dan seluruh Forkopimda. Hal ini merupakan kewajiban konstitusional yang harus disampaikan kepala daerah setelah berakhirnya tahun anggaran.
Adapun catatan laporan yang dibacakan Sutiaji meliputi capaian progress pembangunan tahun 2022 di Kota Malang dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,32 persen; lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang berada di angka 5,34 persen dan pertumbuhan ekonomi
nasional yang mencapai 5,31 persen.
Baca Juga: HUT ke-109 Kota Malang, Sutiaji Beberkan Makna Tema “Mandiri, Tangguh, dan Berkelanjutan”
Rumah E-Sport M-Zone Kota Malang Dukung Dukung Pembibitan Atlet Profesional
Sparkling Ramadan Zam-Zam Hotel, Nikmati Beragam Hidangan Buka Puasa Hanya Rp60 Ribu
Pertumbuhan ekonomi ini merupakan buah
dari kolaborasi pemulihan ekonomi yang
didukung dengan adanya pembangunan Malang Creative Center dan fasilitasi berbagai program ekosistem 17 subsektor ekonomi kreatif, penguatan peran UMKM, revitalisasi pasar rakyat, pengembangan destinasi pariwisata, serta penciptaan ekosistem usaha yang menarik investasi.
Kemudian pertumbuhan ekonomi tersebut juga
diikuti dengan penurunan angka kemiskinan
tahun 2022 menjadi 4,37 dimana pada tahun
2021 sebesar 4,62. tingkat pengangguran
terbuka pada tahun 2021 sebesar 9,65 dan
menurun pada tahun 2022 menjadi 7,66.
Selain itu gini ratio Kota Malang tahun 2021 sebesar 0,407 dan pada tahun 2022 menjadi 0,421. Sedangkan indeks pembangunan manusia
pada tahun 2021 82,04 dan meningkat pada
tahun 2022 sebesar 82,71.
Berdasar data BPS Kota Malang, inflasi
Kota Malang tahun 2022 tercatat sebesar 6,45 persen year on year dengan laju inflasi bulanan tertinggi terjadi pada bulan April
mencapai 1,44 persen.
“Sedangkan laju inflasi bulanan terendah
terjadi pada Oktober yakni minus 0,11
persen. Mengingat untuk menjaga laju inflasi pada momen-momen tertentu, kami menguatkan sinergitas TPID dan pihak-pihak terkait,” kata Sutiaji.
Capaian pembangunan ini dijelaskan Sutiaji demi terwujudnya visi Kota Malang Bermartabat yang dirumuskan empat misi pembangunan.
Mulai menjamin akses dan kualitas pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar bagi semua warga, kemudian mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan.
Ketiga mewujudkan kota yang rukun dan toleran berasaskan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender; serta terakhir memastikan kepuasan masyarakat atas layanan pemerintah yang tertib hukum, profesional dan akuntabel.
“Memang disadari bahwa bukan raihan angka demi angka capaian kinerja, akan tetapi bagaimana ritme kebersamaan tetap terjaga dengan baik antara pemerintah daerah dengan DPRD dan semua komponen pembangunan di Kota Malang,” ujar Sutiaji.(der)