Wacana Pergantian Nama Kabupaten Malang, Munculkan Wacana Pemekaran Wilayah

Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim Kota Malang. (Toski D).
Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim Kota Malang. (Toski D).

MALANGVOICE – Wacana Bupati Malang HM Sanusi mengganti nama Kabupaten Malang menjadi Kabupaten Kepanjen memunculkan wacana lama kembali, yakni pemekaran wilayah.

Wacana pemekaran wilayah sebenarnya timbul tenggelam alias pernah muncul pada era Bupati Malang Eddy Slamet (1980 – 1985) silam, tapi lantas tenggelam.

“Pemekaran itu gagasan Bupati Malang ke-14, sempat tenggelam dan timbul lagi di era Bupati M Said (1995 – 2000) yang merupakan Bupati ke-16,” ucap Wartawan senior, Widodo Irianto, Selasa (28/9).

Baca juga: Legislatif Kritik Wacana Penggantian Nama Kabupaten Malang

Mantan Wartawan Jawa pos itu menjelaskan, munculnya wacana pemekaran itu, semakin santer dibicarakan di era kepemimpinan Bupati Malang ke-19 yakni Rendra Kresna (2010 – 2015).

Widodo menlai wacana pemekaran tersebut kurang adil karena faktor potensi ekonomi yang berbeda antara Malang Utara dan Malang Selatan.

“Saya pribadi kurang setuju dengan ide pemekaran Malang Utara dan Selatan karena kawasan Malang Selatan tidak sesubur kawasan Malang Utara. Kurang adil lah, Malang Utara itu ekonominya sangat siap ketimbang Malang Selatan,” jelas pria yang saat ini menjadi Redaktur media online ini.

Baca juga: Aksi Sosial Karyawan Republica Perfumery Sisihkan Gaji Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19

Widodo menegaskan, pemekaran wilayah tersebut dinilai belum waktunya dilakukan karena akan ada kesenjangan sosial-ekonomi rakyat di Malang Utara dan Malang Selatan.

“Malang Selatan yang perekonomiannya bersumber dari wisata dinilai belum mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat setempat, berbeda dengan Malang Utara yang terdapat banyak industri,” pungkasnya.

Baca juga: Satu Sekolah di Kabupaten Malang Langgar PTM Terbatas, Begini Sikap Dindik

Sebagai informasi, luas hamparan wilayah Kabupaten Malang saat ini berada pada peringkat kedua di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi.(end,)

Namun, jumlah desa dan jumlah kecamatan di Kabupaten Malang menduduki peringkat pertama. Tak ayal secara demografis pun jumlah penduduk Kabupaten Malang terbanyak.

Kabupaten Banyuwangi seluas 5.782,40 Km2, berpenduduk 1,693 juta jiwa lebih, tersebar di 28 kelurahan dan 189 desa dalam wilayah 25 kecamatan.

Kabupaten Malang seluas 3.530,65 Km2, berpenduduk 2,464 juta jiwa lebih (dua kali jumlah penduduk Banyuwangi!), tersebar di 12 kelurahan dan 378 desa dalam wilayah 33 kecamatan.