MALANGVOICE- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 di Malang. Melalui kegiatan ini, Bakti BCA memberikan ruang kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mereka dalam menembus pasar internasional.
Pelatihan berlangsung pada 20-24 Agustus 2024 di Hotel Savana, Malang menandai dimulainya rangkaian program UMKM Indonesia Go Export 2024.
Sebanyak 20 UMKM dari Kota Malang dan sekitarnya mengikuti pelatihan dengan menggunakan kurikulum khusus yang disesuaikan kebutuhan dan tantangan yang akan dihadapi UMKM saat memasuki pasar ekspor, antara lain pengenalan terkait transaksi perdagangan internasional, peningkatan kualitas produk, dan pelatihan dalam penyusunan laporan keuangan.
Baca Juga: KKN Unikama dan Kidorobot Membuat Mobil Listrik Sederhana Bersama Siswa SDN 1 Blayu
Seremoni pembukaan Workshop UMKM Indonesia Go Export 2024 di Malang, dibuka
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono, Direktur Eksekutif International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, Lusiana Indomo, dan dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah VII BCA Hianni serta SVP of Division Business Commercial & SME BCA Tjoeng Haryanto.
Widodo Mulyono mengungkapkan, UMKM Indonesia Go Export merupakan bagian dari payung program pengembangan berkelanjutan ‘Bakti BCA’ pada pilar Desa Bakti BCA. Program ini dilakukan BCA sejak 2023 dengan tujuan untuk memperkuat perkembangan UMKM di Indonesia.
“Bersama ICC Indonesia, BCA merancang program UMKM Indonesia Go Export untuk mendampingi para pelaku UMKM agar memiliki kapabilitas yang mumpuni untuk memperluas usaha mereka ke mancanegara. Melalui program pelatihan ini, kami menargetkan 60 UMKM akan siap melakukan ekspor. Kami berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini dengan optimal, sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi sesuai standar internasional,” kata Widodo.
Sebelumnya Bakti BCA bersama ICC Indonesia melakukan pra kurasi dengan riset pasar dan konsolidasi yakni bertujuan mengidentifikasi produk yang berpotensi diminati di pasar global, disertai dengan informasi tentang negara tujuan ekspor dan data konsumen potensial di negara tersebut kemudian UMKM akan melalui tahap kurasi.
Pada tahap kurasi, UMKM dinilai
berdasarkan kesesuaian lini bisnis, kapasitas produksi, kelengkapan dokumen, dan hasil verifikasi lapangan.
Selain Malang, UMKM Indonesia Go Export juga akan hadir di dua kota lainnya, yaitu Bandung dan Surabaya. Setelah rangkaian pelatihan berakhir, BCA bersama ICC Indonesia akan terus mendampingi UMKM peserta dalam mengakses pasar internasional.
Bentuk dukungan BCA kepada pelaku UMKM tercermin pada sisi pembiayaan dengan
bertumbuhnya pembiayaan UMKM menjadi 12,7% YoY mencapai Rp114,4 triliun per Juni
2024. Dukungan BCA pada sektor UMKM juga tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif
Makroprudensial (RPIM) Perseroan yang sebesar 22,2%.
Dukungan berkelanjutan BCA kepada UMKM Indonesia juga terlihat dari penyelenggaraan workshop dan penerbitan sertifikasi halal, yang telah membantu menerbitkan 1.000 sertifikat halal sepanjang tahun 2023. BCA juga berupaya mempermudah akses UMKM ke pasar potensial melalui berbagai acara yang mempertemukan UMKM dengan calon pembeli.
Terbaru, BCA telah sukses menyelenggarakan BCA UMKM Fest 2024 dengan partisipasi lebih
dari 1200 UMKM yang mempromosikan produk-produk unggulan mereka.
“Workshop UMKM Indonesia Go Export diharapkan dapat mencetak UMKM yang mampu
berkembang dan bersaing di pasar ekspor. Kami menemukan bahwa masih banyak UMKM
yang menemukan kesulitan mengakses pasar internasional dan melakukan transaksi luar
negeri. Semoga inisiatif ini dapat mendorong aktivitas ekspor dari UMKM serta memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia,” tutup Widodo.
Sementara Direktur Eksekutif International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, Lusiana Indomo, mengaku akan terus mendukung program ini. Ia mengatakan program ini membutuhkan banyak kolaborasi dari semua pihak.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Bakti BCA yang menunjukkan komitmen kuat untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. Dengan dukungan berkelanjutan serta sinergi yang kokoh antara BCA dan ICC Indonesia, kami yakin inisiatif ini akan membuka peluang bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekspor, sekaligus meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global,” ujar Direktur Eksekutif International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia, Lusiana Indomo.
Sebagai informasi, UMKM menyumbang 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
Indonesia dan menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97% dari total tenaga kerja pada 2023.
Potensi kontribusi UMKM dalam ekspor nasional masih cukup besar, baru sekitar 16% dari total ekspor. Oleh karena itu, pendampingan terhadap UMKM harus terus ditingkatkan untuk mencapai target pemerintah sebesar 17% pada 2024.(der)