Tim Labfor Selidiki Penyebab Kebakaran di Junrejo, Polres Batu Sebut Murni Bencana

Kebakaran rumah kontrakan di Jalan Hasanudin Nomor 35A RT 02 RW 05, Desa Junrejo, Kota Batu beberapa waktu lalu (Foto: Ayun/MVoice)
Kebakaran rumah kontrakan di Jalan Hasanudin Nomor 35A RT 02 RW 05, Desa Junrejo, Kota Batu beberapa waktu lalu (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Polres Batu melibatkan Tim inafis Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya untuk mendalami penyebab pasti kebakaran rumah di Desa Junrejo beberapa waktu lalu yang menewaskan empat anak.

Saat ini sedang menunggu hasil uji laboratorium dari sejumlah barang yang dibawa dari lokasi kejadian.

Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Anton Widodo mengatakan memang sengaja melibatkan Tim inafis Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya untuk mengetahui penyebab kebakaran rumah yang ditinggali Abdullah dan Herlina secara pasti.

“Hasilnya memang diperkirakan keluar sekitar dua minggu ke depan. Tapi dipastikan kejadian bencana ini tidak ada unsur kesengajaan,” ujarnya.

Ia juga menepis isu yang berkembang di luar yakni kebakaran tersebut dipicu sulutan dari bahan peledak.

“Tim melihat adanya titik api memang dari lilin. Tidak ditemukan sebab lain. Tapi hasil laboratorium belum turun. Diduga penyebab kebakaran dari lilin,” sambungnya.

Anton menambahkan saat itu orang tua korban mengakui jika menyalakan lilin setelah terjadi pemadaman lampu. Kemungkinan karena menyulut benda lain yang mudah terbakar dan faktor angin cukup kencang sehingga membuat api cepat membakar rumah tersebut.

Polisi juga tidak melihat adanya unsur kesengajaan atau kelalaian, karena posisi lilin berada di atas meja. Sehingga dianggap sebagai sebuah musibah.

Kemudian tim labfor sendiri yang terdiri dari empat orang pada Rabu (24/7) membawa sampel abu dari kamar tempat jenazah anak pertama, yakni Rahma Ramadhani (10) ditemukan.

“Titik api pertama muncul dari kamar anak pertama,” ujar Kepala Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya Kompol Handi Purwanto saat ditemui MVoice beberapa waktu lalu.

Kamar itu memang penuh dengan dua kasur. Di dalam kamar juga terdapat ruang belajar. Sehingga saat api jatuh, sangat mudah membakar kamar tersebut.

Selain Rahma Ramadhani, kebakaran itu juga menghilangkan nyawa tiga adiknya yakni Nellah Fatimah Sholehah, Annisa Dzakirah, dan Naufal Nasrulloh.

Sedangkan dua yang selamat adalah Aidah Nasiro (5) yang metupakan anak ke lima, dan Syabiah Nur Fatin (3) anak terakhir.(Der/Aka)