Tiga Jenis Tahi Lalat yang Harus Anda Ketahui

Tahi lalat di wajah. (istimewa/dyah)

MALANGVOICE – Tahi lalat terbentuk ketika sel-sel melanosit tumbuh secara berkelompok dan tidak menyebar ke seluruh kulit seperti biasanya. Sel melanosit sebenarnya berfungsi sebagai produsen pigmen yang mewarnai kulit secara alami.

Seorang dokter kulit di Jalan Karyawiguna, Tegalgondo, Dhalia Astuti SpKK menjelaskan, ada tiga jenis tahi lalat yang paling umum tumbuh. Pertama adalah compound melanocytic naevi.

“Tahi lalat jenis ini memiliki warna cokelat muda, tumbuh menonjol ke atas permukaan kulit, dan terkadang ditumbuhi bulu,” paparnya saat dihubungi MVoice.

Kedua adalah dermal melanocytic naevi. Tahi lalat ini juga memiliki permukaan menonjol keluar yang terkadang ditumbuhi rambut, namun warna tahi lalat ini pucat.

Dan tahi lalat jenis ketiga adalah junctional melanocytic naevi. Tahi lalat ini memiliki warna cokelat dengan bentuk pipih dan bulat.

“Orang-orang yang berkulit agak terang lebih banyak memiliki tahi lalat daripada yang berkulit lebih gelap. Sebagian besar tahi lalat mulai tumbuh selama 30 tahun masa awal kehidupan seseorang. Sebagian sudah punya tahi lalat saat dilahirkan,” tutupnya.

Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang memiliki banyak tahi lalat atau memiliki tahi lalat dengan ciri-ciri tertentu, maka keluarga keturunannya juga akan cenderung memiliki tahi lalat serupa.