Susun Strategi Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan

Operasi pasar murah digelar Diskumdag Kota Batu sebagai langkah pengendalian inflasi. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE– Pemkot Batu menyusun sejumlah strategi mengendalikan inflasi menjelang datangnya bulan Ramadan 2023. Mengingat saat bulan puasa, konsumsi masyarakat meningkat sehingga riskan terjadinya lonjakan harga kebutuhan bahan pangan.

Melonjaknya harga kebutuhan bahan pangan tentunya akan membebani daya beli masyarakat. Langkah antisipasi pun disiapkan dengan melibatkan peran OPD lintas sektor.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, saat awal Ramadan, perekonomian Kota Batu diperkirakan melemah. Hal ini melihat kondisi Kota Batu sebagai daerah destinasi wisata. Sementara saat bulan puasa, banyak wisatawan yang lebih memilih mengurungkan niatnya untuk berpelesir.

“Di bulan Ramadan jumlah wisatawan pasti turun dibanding bulan biasanya. Oleh sebab itu, perlu mengantisipasi kondisi perekonomian, sehingga tidak menurun. Karena itu perlu adanya langkah-langkah antisipasi,” imbuh Aries.

Baca juga:
Rencana Kenaikan Tarif Kompensasi Air dengan Perumdam Tugu Tirta Kota Malang Buntu

Sambut Ramadan, MaxOne Ascent Hotel Malang Manjakan Kolesterol Lovers

Miris, Sudah Ditipu Oknum ASN Dispora Sekarang Dipecat

5 Komoditas ini Dorong Inflasi Kota Malang Terendah di Jatim

Aries menuturkan, ada empat langkah strategis pengendalian inflasi. Hal ini untuk menjaga harga kebutuhan pangan tetap stabil agar daya beli masyarakat tak melemah. Salah satunya melalui operasi pasar murah di semua wilayah kecamatan dan desa/kelurahan secara bergiliran.

Kedua, menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan terutama menjelang dan di saat bulan suci Ramadan.

Ketiga, melibatkan seluruh stakeholder untuk peduli sesama selama bulan suci Ramadan. Dengan mengumpulkan zakat infaq dan shodaqoh melalui Baznas, agar dapat menyalurkan bantuannya kepada masyarakat.

Keempat, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran dengan menggelar operasi pasar dan sidak pasar termasuk ke distributor bahan pokok. Dengan demikian, dipastikan tidak ada penimbunan stok barang kebutuhan yang mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Kami berharap semua OPD bersama-sama melakukan upaya antisipatif ini. Termasuk bekerja sama dengan instansi vertikal dan lembaga terkait lainnya. Bertujuan agar semua turut serta menjaga stabilitas harga dan mendorong daya beli masyarakat secara luas,” jelasnya.

Lebih lanjut, akan ada sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan selama bulan Ramadan. Di antaranya melaksanakan kegiatan Safari Ramadan di sejumlah kelurahan dan desa. Safari Ramadan kali ini akan digelar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Dalam Safari Ramadan itu akan dibarengi dengan rangkaian kegiatan pasar murah dan juga penyerahan bantuan. Baik bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta. Disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkas dia.(end)