MALANGVOICE – Nama Sherenita mulai dikenal berkat sejumlah prestasi yang berhasil diraihnya. Penyanyi cilik ini sukses mendapat predikat gold tingkat International Grand Music Festival serta International Choir Festival di Bali September lalu.
Awal perjalanan Sheren dengan memberanikan diri untuk mengikuti lomba musik berbagai ajang bergengsi, baik kompetisi skala nasional maupun internasional. Setiap kompetisi yang diikutinya, Sheren tidak pernah pulang dengan tangan hampa. Ia selalu pulang dengan meraih predikat juara. Sejak itulah namanya melesat bagaikan meteor sebagai penyanyi cilik yang mulai diperhitungkan.
Ferry Soesyane, ibu Sherena mengatakan, saat itu putrinya baru berusia tiga tahun, namun sudah pandai menirukan nada-nada dalam musik. Dirinya menangkap sinyal anaknya hobi sebagai penyanyi.
Baca Juga: Kuota PTSL Terbatas, Pemdes Bulukerto Berencana Ajukan Kembali Tahun Depan
Kapolresta Malang Kota Tegaskan Anggotanya Harus Netral di Pemilu
“Waktu masih kecil, Sheren sudah bisa nembak nada-nada dalam musik,” ujarnya, Sabtu (18/11) sore lalu.
Karena tertanam bakat dalam diri buah hatinya, Ferry Soesyane menyekolahkan Sheren di sekolah musik. Agar talenta anaknya bisa terasah sesuai passionnya.
Hal itu, meyakinkan orangtua pada kemampuan anaknya (Sheren) sebagai penyanyi berbakat tidak diragukan lagi.
Usai menyandang predikat juara di Bali, satu bulan kemudian, Sheren meluncurkan hits perdananya berjudul Temanku. Lagu bersyair kerinduan itu bisa dinikmati melalui kanal YouTube Sherenita dan Kanal Spotify Sherenita.
Syair lagu yang ditulis Ratna Koin dan Oxtaf menginspirasi kawula muda milenial termasuk penikmat musik pada umumnya. Bahasa musik itu bahasa universal. Bisa dipahami, diterima, dan disukai semua kalangan dan juga sebagai media ekspresi yang mampu menyatukan banyak kalangan baik kalangan bawah hingga kalangan paling atas.
Hal itu diketahui, ketika Sherenita hadir pada singing competition di Malang Point Center (MPC). Kompetisi ini diikuti puluhan peserta, untuk Usia 5 th – 12 th dan Usia 13 th keatas, acara ini di gelar dalam rangka mencari bibit penyanyi cilik di kota Malang, dengan memperebutkan: Juara 1 2 3 masing-masing kategori, dan Juara 1 2 3 dengan penampilan terheboh
Melalui musik gadis remaja yang masih duduk di bangku SMP ini bercita – cita ingin eksis di dunia hiburan. Atas prestasinya, Sheren pun mulai dekat dengan awak media baik online maupun televisi dan radio.
Sheren mengaku senang melihat banyak orang menyanyikan lagunya. Ia berharap ke depannya banyak orang suka akan lagunya dan bisa menyanyikan dengan wow.
“Aku berharap adik-adik bisa berkarya mau di manapun asal tercapai cita citanya,” harapnya.
Ketika ditanya ke mana arah cita-citanyanya kelak akan dilabuhkan, peraih juara 1 Singing Competition 2023, Universitas Negeri Malang,
“Ya mengikuti saja alurnya. Sesuai arah mata angin,” lanjutnya.
Saat ini, Sheren masih fokus pada musik yang telah mempopulerkan namanya sebagai salah satu penyanyi cilik yang profesional.
Melihat catatan prestasi anaknya, keluarga ikut bangga, raut wajah ibunya ferry Soesyane terlihat bangga.
“Kalau bangga pasti. Tapi ini kan perjuangan, kita sebagai orangtua mensuport dia sampai ke tingkat nasional bahkan internasional. Karena memang passion dia menyanyi sejak kecil,” bebernya.
Untuk mengembangkan talenta yang dimiliki, orangtuanya memberikan dukungan sampai pendidikan formal yakni kuliah jurusan musik khususnya fokal klasik.
Apalagi, Sheren kata Soesyane akan mendirikan institusi atau akademi di Malang Jawa Timur untuk memberikan wadah pendidikan formal dalam bidang musik. Bahkan berniat akan menampung anak-anak yang memiliki bakat menyanyi namun tidak memiliki biaya.
Bakat Sheren sebagai penyanyi berbakat, di buktikan dengan banyaknya prestasi yang di raih. Dirinya juga meraih juara dalam kategori Gold di Festival Piano (Kawai), dan kategori Gold Mazmur Anak Pesparani (Kupang NTT). Sambil menanti kejutan prestasi berikut, kita berharap sekolah musik yang diimpikan bisa diwujudkan.(der)