Sempat Diduga Terlibat Aksi di Surabaya, Warga Sawojajar 2 Ternyata Tidak Terbukti

Lokasi rumah Arifin dilepas garis polisinya. (deny rahmawan)
Lokasi rumah Arifin dilepas garis polisinya. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Pasca penggeledahan rumah di Jalan Kapi Sraba XI, Pakis, Kabupaten Malang, Senin (14/5), polisi menyegel rumah milik Arifin dan Siti Rohaida. Namun, malam ini sekitar pukul 21.30 WIB, tampak garis polisi sudah dilepas.

Padahal, pada sore tadi rumah tersebut digeledah polisi berpakaian preman maupun polisi bersenjata lengkap laras panjang. Beberapa barang seperti buku pun sempat dibawa petugas.

Namun, pada pukul 21.30 WIB, garis polisi dilepas dan terlihat Arifin datang ke rumahnya.

“Tadi dilepas garis polisinya. Katanya semua tidak terkait kasus teror di Surabaya,” kata ketua RT setempat, Asrizal Fahmi, Senin (14/5).

Menurutnya, Arifin itu memang dikenal baik dan suka menyapa warga sekitar. Istrinya juga sama, Ida punya usaha produksi telor asin.

“Orangnya baik suka menyapa. Cuma beberapa hari ini saya tidak di rumah jadi tidak tahu. Pak Arifin akhirnya pulang tadi, cuma balik lagi ke rumah saudaranya,” lanjutnya.

Sementara itu, dari sumber terpercaya dari kepolisian yang didapat MVoice, disebutkan bahwa Arifin dan Ida memang tidak terlibat apapun dari kasus teror di Surabaya.

“Kenapa mengarah kesana? (rumah Ida). Karena istrinya berada di tempat yang salah saat olah TKP bom Polrestabes Surabaya. Saat dicek KTP-nya alamat Pakis. Tapi setelah diinterogasi gak ada hubungannya dan dilepas,” ujarnya kepada wartawan.

“Jadi Ida dan suaminya informasinya dilepas. Kaitannya, diamankan karena istrinya saat TKP Poltabes Surabaya ada di sekitaran police line, sepertinya mau tahu mau nonton. Setelah di interogasi gak ada hubungannya dan sudah dilepas,” tandasn sumber tersebut.