Sembilan Dalang Bocah Unjuk Gigi Mainkan Wayang Kulit

Kepala Disparbud, Achmad Suparto ketika secara simbolik membuka parade dalang bocah.

MALANGVOICE-Sembilan dalang bocah tampil memukau di atas panggung, dalam Parade Dalang Bocah Malang Raya di Gedung Kesenian, Kota Batu, Sabtu (6/7).

Satu persatu dalang bocah bergantian memainkan lakon kesukaannya, berkisar 10 hingga 30 menit. Mereka juga lihai menabuh gendang, gong, dan alat musik lainnya. Kisah Mahabarata menjadi tema besar yang dibawakan dalang bocah ini, meski ceritanya tidak sampai selesai.

Panitia pelaksana, Winarto, mengatakan, sembilan anak ini memiliki talenta dan minat tinggi. Kendati saat tampil beberapa kali sempat salah, masih wajar karena masih pemula.

Dalang

“Lihat mereka benar-benar senang. Mereka begitu menikmati sebagai dalang, bukan karena paksaan,” kata dia, beberapa menit lalu.

Parade dalang bocah yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan menjadi agenda rutin setiap tahun. Tujuannya untuk menggugah anak-anak muda kembali mencintai dan melestarikan kesenian wayang kulit tradisional.

Dia menyebut, semakin banyak panggung kreasi buat dalang bocah ini, tidak menutup kemungkinan kegemaran terhadap wayang kukit akan meningkat.

Para dalang bocah tampil memukau dalam parade dalang bocah Malang Raya di Gedung Kesenian, Kota Batu.
Para dalang bocah tampil memukau dalam parade dalang bocah Malang Raya di Gedung Kesenian, Kota Batu.

“Mengingatkan pada anak-anak, supaya wayang kulit tetap dilestarikan. Khususnya di Kota Batu nantinya dapat melahirkan dalang handal,” jelasnya.

Salah satu dalang bocah, Pandada Aeya Wibisono, mengaku, senang memainkan wayang kulit. Sejak kelas 1 sekolah dasar ia mulai berlatih wayang pada pamannya.

Siswa kelas 4 SDN 3 Songgokerto ini memiliki cita-cita menjadi dalang handal.

“Senang saja dan seru bisa membawakan cerita tokoh-tokoh lama. Bapak ibu juga dukung saya jadi dalang,” akunya sembari tersenyum.