Rumah Nenek Siani Ambruk Diterjang Hujan, Pemkot Malang Gerak Cepat

Kondisi rumah Siani yang ambruk terdampak hujan di Kelurahan Merjosari Lowokwaru. (Humas Pemkot Malang).
Kondisi rumah Siani yang ambruk terdampak hujan di Kelurahan Merjosari Lowokwaru. (Humas Pemkot Malang).

MALANGVOICE – Nasib malang menimpa Nenek Siani (99) warga Kelurahan Merjosari Lowokwaru. Rumahnya ambruk akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Malang, Rabu lalu (27/11). Beruntung nenek yang hidup sendirian itu tidak mengalami luka serius.

Camat Lowokwaru Imam Badar menjelaskan, rumah yang dihuni Siani merupakan milik Suyono. Namun ditempati dan dipinjamkan secara sukarela.

” Ada kerabatnya (anaknya), namun Beliau (Siani) tidak berkenan diajak serumah. Oleh karenanya setelah rembug dengan Pak RW, pemilik rumah dan tokoh masyarakat setempat, rumah akan dibangun kembali dengan gotong royong,” katanya dalam keterangan tertulis diterima MVoice, Kamis (28/11).

Ia menambahkan, rumah terdampak bencana itu diakuinya sangat sederhana dan rentan (ambruk). Meskipun tidak mengalami luka serius, pihaknya tetap mengawal kesehatan dan perawatan media Siani.

“Kita cek juga, Bu Siani sudah memiliki kartu BPJS yang disubsidi pemerintah (non mandiri). Ini tadi juga saya ajak dokter dan paramedis puskesmas untuk ikut ngecek kesehatan korban, sekaligus terus memonitornya, ” sambung dia.

Terpisah, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, bencana sering kali datang tak terduga. Tidak melihat siapa pun yang terdampak.

” Namun semuanya membawa keprihatinan dan mengajak kita semua untuk makin waspada, serta terus peduli dan bijak terhadap lingkungan,” ujarnya.

Sutiaji merespon serius laporan kejadian rumah ambruk (roboh) karena terjangan air hujan yang dihuni Siani. Secara khusus Sutiaji juga mengajak semua warga untuk membangun terus kegotongroyongan serta kepedulian sosial dalam melihat kondisi lingkungan sekitar.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, yang juga Ketua Korda Lansia Kota Malang, menyampaikan keprihatinannya atas apa yang terjadi pada ibu Siani.

“Bisa jadi banyak ibu Siani ibu Siani lainnya diluar sana. Yang notabene masih memiliki putra -putri serta kerabat tapi tidak mau tinggal bersama. Lebih suka sendiri dengan berbagai alasannya,” kata Bung Edi.

Maka, lanjut dia, program “Rantang Kasih” yang bakal menjadi solusi untuk menanggapi peristiwa tersebut.

“Dan saya secara khusus telah diminta Pak Sutiaji untuk memberikan pendampingan serta perhatian secara seksama kepada warga lansia. Maka selain Rantang Kasih, juga segera kita godog program Sekolah Lansia, ” tutup Bung Edi.(Der/Aka)