Rumah Isolasi Jalan Kawi Siap, Digunakan untuk OTG

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko meninjau Rumah Isolasi di Jalan Kawi 41, Jumat (3/7). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Lonjakan kasus konfirm positif COVID-19 Kota Malang berimbas pada ketersediaan ruang di rumah sakit rujukan. Merespon itu, Pemkot Malang memastikan Rumah Isolasi atau Karantina di Jalan Kawi 41 telah siap.

Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat meninjau langsung kesiapan rumah isolasi ( safe house ), Jumat (3/7). Ada sekitar 60 sampai 76 bed (tempat tidur) yang disiapkan Satgas COVID-19. Bantuan tenaga medis juga datang dari Yonkes 2/Kostrad berjumlah 25 orang.

“Kita cek, kita langsung mulai dari simulasi pasien datang, diterima di tempat penerimaan pasien kemudian masuk di ruang poli dan sudah disiapkan tenaga medis yang memakai standart 3 APD,” kata Sofyan Edi.

Langkah berikutnya, lanjut dia, pemeriksaan pasien, penempatan dan diputuskan di kamar nomor berapa harus menginap dan di isolasi.

“Nah kita lihat mulai dari peralatan di poli alhamdulillah sudah siap,“ imbuhnya.

Politisi Golkar ini menambahkan, bahwa pasien COVID-19 yang akan masuk di rumah isolasi di Jalan Kawi, berkategori Orang Tanpa Gejala (OTG) .

“Karena ini warga yang akan di isolasi masih memiliki fisik yang bagus tidak sakit. Kalau sakit langsung masuk rumah sakit maka disiapkan juga perlengkapan daripada mandi dan lain sebagainya termasuk handuk tapi dia harus merawat dirinya mencuci sendiri dan seterusnya,” urai akrab disapa Bung Edi ini.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Malang dr. Umar Usman menyampaikan bahwa rumah isolasi ini untuk mengantisipasi pasien COVID-19 yang terus bertambah.

“Kita sangat berterimaksih kepada Pemerintah Kota Malang yang sudah mengantisipasi, ketika ada yang diisolasi mandiri di rumah dan rumahnya tidak memungkinkan, maka isolasi di sini,” ujarnya.

Rumah isolasi, lanjut dia, juga akan mengurangi beban rumah sakit. Sebab, selama ini ketika banyak pasien positif di rumah sakit, padahal orangnya sehat.

“Positif atau OTG yang positif itu, dia bisa merawat dirinya sendiri,” sambung dia.

“Dan kalau ada antisipasi yang seperti ini maka petugas-petugas rumah sakit juga bisa tenang dan ini akan menimbulkan dampak yang secara psikologis kita siap,” pungkasnya.(der)