PWI Malang Raya Gandeng IBU dan BPF Salurkan Bantuan Kemanusiaan di Malang Selatan

Ketua PWI Malang Raya, Ir Cahyono (Tengah baju orange, saat membersihkan bantuan secara simbolis ke Kades Pujiharjo, Hendik Arso. (MVoice/ist).

MALANGVOICE – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya bersama IKIP Budi Utomo (IBU) Malang dan PT Bestprofit Futures (BPF) dan IKIP Budi menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir bandang di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Sabtu (22/10).

Bantuan tersebut diberikan secara simbolis yang diterima langsung oleh Kepala Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Hendik Arso.

Sebanyak 600 paket bantuan berupa sembako, makanan siap saji, minuman, selimut, matras serta pampers yang dibagikan.

Baca juga: Tak Mau Cuci Darah, Catat Ramuan Herbal Obati Gagal Ginjal dari Zahidul Akbar

Baca Juga: Sidomulyo Floral Festival 2022, ‘Harumkan’ Kota Batu hingga Tingkat Nasional

Baca Juga: Tugu Tirta Kirim Pasokan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Banjir Malang Selatan

Ketua PWI Malang Raya, Ir Cahyono mengatakan, kegiatan kali ini merupakan bentuk kepedulian kepada sesama anak bangsa yang terkena musibah sekaligus upaya meringankan beban korban bencana.

“PWI Malang Raya memang berupaya berkontribusi sosial kepada saudara-saudara yang terkena musibah. Kami pun merangkul IKIP Budi Utomo, Pocari, Perumda Jasa Tirta, dan BPF Malang untuk meringankan beban mereka,” ucapnya.

Kegiatan penyaluran bantuan ini diikuti 45 orang, dengan 10 armada mengangkut bantuan, pada Sabtu (22/10). Memakan waktu tiga jam perjalanan, hingga tepat jam 12.00 tepat rombongan tiba Balai Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang.

Baca Juga: Gerakan Usut Tuntas, Jurnalis Malang Raya Gelar Laga Amal dan Aksi Tutup Mata Cuci Tangan

Baca Juga: Dinkes Kota Batu Minta Seluruh Apotek Hentikan Penjualan Obat Sirup

Kepala Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo Hendik Arso mengucapkan terima kasih atas kepedulian pihak PWI yang merangkul berbagai pihak dalam membantu warganya.

Ia menyatakan, musibah ini merupakan banjir terbesar sejak 2001 lalu. Saat ini 12 rumah warga rusak parah, termasuk satu TPQ, masjid dan jembatan, serta beberapa fasilitas umum lainnya.

“Banjir ini akibat luapan sungai Purwo, yang mengakibatkan 400 warga terdampak. Enam orang mengungsi di balai desa, sebagian lainnya ditampung di rumah sanak saudaranya,” tegasnya.(end)