MALANGVOICE – Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa menerima empat ekor Lutung Jawa hasil sitaan dari beberapa daerah.
Manager Proyek Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa, Iwan Kurniawan, mengatakan, satwa dilindungi tersebut diserahkan dalam kurun waktu selama tiga minggu.
Meliputi tiga betina dan satu jantan. Yaitu Sartika dari BKSDA Lamongan, Mira dari Yogyakarta, Moses dari Jember, dan Mety dari Probolinggo. Masing-masing usianya berurutan tujuh bulan, satu tahun, sembilan bulan dan tujuh tahun.
“Hasil penyitaan BKSDA di masing-masing daerah. Sebelumnya kami melepasliarkan tujuh ekor Lutung Jawa di Malang Selatan,” kata dia, saat ditemui di Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa, di Coban Talun, Kota Batu, Selasa (18/10).
Saat ini, kata Iwan, satwa tersebut menjalani observasi selama satu minggu. Pasalnya, tidak semua satwa yang masuk diberi makan daun dan tumbuhan lainnya selama dipelihara warga.
“Yang dari Jember dan Probolinggo justru makanan favoritnya nasi goreng,” ujarnya.
Selanjutnya, empat ekor Lutung Jawa akan menjalani medical chek up secara umum.
Medical chek up penting untuk mengetahui satwa ini terbebas dari penyakit, seperti Hepatitis, TBC dan sebagainya.
“Waktu diserahkan ke kami secara klinis tidak ada masalah, tapi hasil laboratorium kan belum diketahui,” jelasnya.
Usai pemeriksaan kesehatan, keempat ekor Lutung Jawa selanjutnya menjalani karantina selama tiga bulan. Setelah itu, kembali menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum masuk tahap sosialisasi atau pengelompokkan.
“Dalam sosialisasi kelompok, satwa akan dilatih makan makanan alami dan dilatih manjat,” paparnya.
Waktu sosialisasi tergantung satwa bersangkutan. Bisa dalam kurun enam bulan hingga dua tahun.
Namun, Lutung Jawa yang usia muda lebih cenderung mudah edukasinya. Mety misalnya, usianya sudah tujuh tahun dan terbiasa dirawat warga.
“Butuh kerja keras melatih dia, memberi makan, mengenalkan dengan Lutung Jawa jantan dan kebiasaan hidup di alam,” bebernya.
Ditambahkan, saat ini ada tiga kelompok yang menjalani sosialisasi. Di antaranya kelompok Samsom tiga ekor, Maman dua ekor, dan Udin dua ekor.
“Ada tujuh ekor yang menjalani sosialisasi. Nanti empat ekor baru ini akan dimasukkan dalam kelompok tersebut,” tandasnya.