Pj Wali Kota Batu: Tak Ada Hari Libur untuk Melayani Masyarakat Miskin

MALANGVOICE– Kolaborasi antar sektor menjadi kunci untuk mengatasi persoalan kemiskinan di Kota Batu. Hal itu ditegaskan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai yang menyampaikan bahwa penanganan kemiskinan bukan hanya tugas satu OPD saja.

Aries kerap kali berkeliling perkampungan guna melihat kondisi riil masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memetakan kasus kemiskinan agar bisa diinventarisir selanjutnya dirumuskan solusi penanganan. Seperti saat datang ke Desa Oro-Oro Ombo beberapa waktu lalu. Ia mendatangi salah satu warga pra sejahtera dengan memberikan bantuan sembako serta uang tunai.

“Saya terus berkeliling dan masih banyak ternyata yang masih membutuhkan perhatian kita semua,” ujar dia.

Baca juga:
Ketua KPPS Meningga Dunia Dapat Perhatian Kapolresta dan Pj Wali Kota Malang

Data KPU Jatim 8 KPPS Meninggal Dunia, Siapkan Santunan Rp36 Juta

Program Jumat Berkah, Satlantas Polresta Malang Kota Bagikan Rezeki ke Masyarakat dan Beri Sosialisasi

Ketua KPPS Meninggal Dunia Usai Selesaikan Tugas di TPS 20 Polehan

Ia menegaskan, semua OPD dan seluruh lapisan masyarakat yang peduli dengan lingkungan harus bergerak untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Untuk itu Aries juga meminta Dinsos untuk mengiventarisir titik- titik kemiskinan ekstrem ini agar bisa segera dicarikan solusi.

Ia menjelaskan bahwa sebetulnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seharusnya tidak boleh mengenal hari libur. Terutama dalam memberikan perhatian terhadap masyarakat miskin.

“Seharusnya tidak boleh kita ada hari libur untuk melayani masyarakat terutama untuk warga miskin di Kota Batu yang harus kita perhatikan,” imbuh Aries.

Baca juga:
Kisah Rusdik Tinggal Satu Atap dengan Hewan Ternak, Potret Kusam di Balik Gemerlap Kota Batu

3 Sektor Unggulan Kota Batu Jadi Kunci Mengatasi Angka Kemiskinan

Pemkot Batu Jamin Kebutuhan Dasar Masyarakat Pra Sejahtera Tercukupi

Selain itu juga, masih dtemukan rumah tidak layak huni di beberapa titik lokasi di Kota Batu. Namun ada kendala dalam penanganannya tanah yang ditempati rumah tersebut bukan milik piribadi atau masih menumpang di tanah saudara atau tetangga.

Pemkot menjadi kesulitan untuk membantu seperti membuatkan MCK di rumah tidak layak huni tersebut. Akibatnya, warga yang bisa dikatakan menyandang kemiskinan ekstrem ini harus membuang hajat atau buang air besar (BAB) di luar rumah.

Dinsos Kota Batu harus menginventarisir segera mana mana warga yang tidak tinggal di tempat layak dan tidak menempati lahannya sendiri.

“Ini merupakan kemiskinan ekstrem dan harus segera didata untuk segera dicarikan solusi terbaik sehingga mereka bisa mendapatkan hidup yang layak,” jelas Aries.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait