Perkenalkan Pangripta Edisi Perdana, Barenlitbang Gelar Seminar

Kepala Barenlitbang Kota Malang, Erik Setyo Santoso. (Istimewa)
Kepala Barenlitbang Kota Malang, Erik Setyo Santoso. (Istimewa)

MALANGVOICE – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang, menggelar semianar bertajuk ‘Strategi Penguatan Pengelolaan menuju Jurnal Ilmiah Terakreditasi’. Ajang yang berlangsung di Ijen Suite Resort & Convention Malang, Rabu (2/5) ini tersaji dalam rangka memperkenalkan Jurnal Pangripta.

Sebagaimana diketahui, Jurnal Pangripta edisi pertama baru saja diterbitkan belum lama ini, baik versi cetak maupun format elektronik. Pangripta merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan Barenlitbang Kota Malang secara berkala sejak tahun ini.

Jurnal Pangripta berisi artikel hasil penelitian tentang kajian perencanaan pembangunan Kota Malang yang terbit tiap Maret dan September. Kepala Barenlitbang, Erik Setyo Santoso, sempat menjelaskan kembali cikal bakal peluncuran jurnal tersebut.

Dikatakan, ide terbitnya jurnal ilmiah ini terutama untuk melaksanakan tugas dan fungsi bidang kelitbangan Kota Malang yang dikenal sebagai Kota Pendidikan. Selain itu, melalui Pangripta, dia ingin menuai manfaat inovasi pengembangan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

“Harapannya Jurnal Pangripta menjadi wadah publikasi kelitbangan bagi seluruh karya ilmiah, penelitian, kajian maupun pengembangan di Kota Malang,” urainya.

Dengan begitu, lanjut Erik, Pangripta dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejalan dengan itu, juga mendukung peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dan layanan publik dari Pemerintah Kota Malang.

“Saya kutip dari Pramoedya Ananta Toer. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” pungkas Erik.

Seminar ini sendiri dihadiri 140 orang berasal dari perguruan tinggi, OPD Kota Malang dan OPD dari luar Kota Malang. Hadir sebagai narasumber Prof. Dr. H. Soenyono, SH, M.Si Direktur Pasca Sarjana Universitas Wisnu Wardhana serta Moh Ilham A Hamudy, pengelola Jurnal Bina Praja dan Matra Pembaharuan.

Hamudy menyampaikan bahwa baik buruknya Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) bergantung pada sumber daya peneliti dan produk penelitian. Selain itu juga kualitas pengembangan yang dimuat dalam jurnal ilmiah.

Kehadiran jurnal bereputasi menjadikan BPP sebagai lembaga yang diperhitungkan. Reputasi peneliti pun ikut terdongkrak dan juga mendapat angka kredit. “Selain itu format tampilan jurnal ilmiah harus diperhatikan mulai ukuran bidang tulisan yang konsisten dari tata letak dan tipografi/huruf antar artikel dan antar terbitan,” ujar Ilham.(Coi/Aka)