Peringati 71 Tahun Proklamasi, 71 Puisi Emha Dibacakan Berbagai Komunitas

Penampilan salah satu kelompok seni di Panggung Wisata Petik Madu, Lawang.

MALANGVOICE – Berbagai komunitas dan kelompok seni di Malang menggelar pentas musik dan pembacaan puisi di Panggung Wisata Petik Madu, Lawang, Kabupaten Malang, hari ini. Gelar puisi itu untuk memeringati 71 tahun Proklamasi Kemerdekaan NKRI.

Sebanyak 71 puisi karya budayawan Emha Ainun Nadjib, dibacakan dan diiringi penampilan sejumlah kelompok musik. Mereka yang turut berkontribusi pada acara ini, antara lain Komunitas Difabel Rumah Sahabat, Lingkar Sosial, Lawang Rescue, Teater Pintu, Komunitas Arela, dan Sryjem Band.

Penggagas kegiatan ini, Moch Wahyu Chabibie Hizbullah, mengatakan, gelaran ini terlaksana sebagai formalitas peringatan Kemerdekaan NKRI. “Kami sengaja memilih puisi Emha, karena beliau merupakan sosok yang mengayomi siapa pun. Kami berpuisi dan berpura-pura merdeka,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Cussy itu menjelaskan, kemerdekaan NKRI yang sudah dicapai 71 tahun silam, belum sampai pada esensi pemahaman tentang kemerdekaan itu sendiri.

“Kami masih tidak paham dengan kemerdekaan karena masih banyak pelaku korupsi yang tersenyum lebar menginjak-injak harga diri bangsa. Kami tidak pernah merasakan kemerdekaan,” tuturnya.

Setelah 71 tahun Proklamasi, lanjut Cussy, bangsa Indonesia tak kunjung tuntas dengan berbagai permasalahan yang menyengsarakan rakyat. Ia juga menyesalkan ketika ada sejumlah pihak bersuara, justru mendapat tudingan makar dan dicap tidak nasionalis.

“Kami masih yakin kemerdekaan hanya milik mereka yang duduk pongah di gedung-gedung megah itu, tertawa lebar mengisap hutan, tambang, dan SDA tak terhingga di tanah kelahiran kami,” tegasnya.

Dalam acara yang berlangsung sejak siang hingga petang ini, sejumlah penyandang disabilitas tak luput memberikan kontribusinya. Puisi-puisi yang dibacakan, yakni karya Emha yang ditulis antara 1970-2012, di antaranya berjudul Ketika Engkau Bersembahyang, Lautan Jilbab, Ikrar Khusnul Khotimah, Rumah Sejati, Simpanlah Kembali, Gumpalan-gumpalan Rahasia, dan Kaos Kaki di Sepatu.